
Ballroom 3, Orchad Hotel
Seluruh acara selesai pada pukul 16:30 waktu Singpore. Hari masih cukup terang, dan sangat pas untuk menyusuri jalan orchad. Memang menyenangkan berjalan kaki di jalanan Singapore. Tidak ada PKL yang membuka stan di trotoar sehingga menutup jalan. Tidak ada pengamen, atau pun penminta-minta. Untuk menyeberang jalan pun mudah, karena di setiap persilangan jalan ada zebra cross yang digunakan benar-benar untuk penyebrang jalan. Kalau pun kita harus menyebrang menggunakan jembatan penyebrangan, kita tidak perlu capek-capek saat menaiki tangga, karena ada eskalatornya. Ya, memang orchad tempat utama di Singapore, jadi semuanya serba menyenangkan.

Orchad Road
Di perjalan, kami mampir ke 7 Eleven, yaitu toko kelontong seperti Alfamart atau Indomart. Saya butuh membeli sikat gigi, sedang rekan membeli kartu telepon. Penjaga toko adalah seorang India. Wajahnya cukup sangar dan hitam. Kebanyakan orang India di Singapore bekerja sebagai tenaga kasar. Ternyata harga sikat gigi di toko itu cukup mahal. Saya membeli untuk merek Oral-B seharga S$5, atau Rp 30.000, begitu pula dengan kartu telepon, berharga S$5. Tarif telekomunikasi di Singapore cukup murah. Untuk menelepon ke Indonesia (HP atau Lokal) hanya 30 sen per menit. Malah jika menggunakan telepon coin, Anda dapat menelepon ke nomor lokal di Indonesia seharga 20 sen per menit. Di hotel, kami beristirahat sekitar 20 menit sebelum selanjutnya kami menuju ke Funan Center untuk belanja laptop. Cukup banyak kami membeli laptop. Total 6 buah laptop! Bingung rasanya jika membayangkan bagaimana kami membawanya pulang ke Indonesia nanti. Sebenarnya harga laptop di Singapore tidak terlalu beda jauh dibanding di Indonesia. Tapi jika membeli banyak ya cukup menghemat biaya. Dari Funan Center kami kembali ke Hotel untuk menaruh laptop-laptop tersebut, dan kemudian kembali keluar menuju daerah Rafles dengan MRT. Kali ini MRT yang kami tumpangi cukup lengang, sehingga saya merasa PD untuk berfoto ria.

Di depan pintu MRT

Didalam MRT
Hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai di Rafles. Dengan panorama bangunan tua, Rafles cocok untuk tempat bersantai sehabis bekerja. Beberapa kali kami berfoto ria di sini, sayangnya batre camera habis...

Panrama malam di Rafles