Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

13 Februari 2021

Belajar Islam #1 - Tauhid

Alhamdulillah, di awal 2021 ini mendapatkan jalan untuk belajar Islam secara terstruktur. Posting di blog ini saya jadikan sebagai catatan atas materi yang saya terima.  Semoga dapat berguna bagi yang membacanya. Insya Allah.


1. Belajar Tauhid

Belajar tauhid adalah kewajiban setiap muslim. Baik laki-laki maupun wanita. Sesuai firman Allah di Ad Dzariyat : 56. "Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku". Allah mengutus para Rasul kepada setiap umat dengan bertujuan untuk mengajak kepada Tauhid

An Nahl: 36 "Dan sungguh-sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan juhilah thagut". Makna at-Thagut adalah sesembahan selain Allah.

Seorang muslim jika tidak memahami Tahid yang merupakan inti ajaran Islam, maka sebenarnya dia tidak memahami agamanya.


2. Syarat Mutlak Masuk Surga

Tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang ber Tauhid. Orang yang ber Tauhid akan pasti akan masuk surga, walaupun mungkin akan di adzab di neraka atas dosa-dosa nya di dunia.

Nabi bersabda, "Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya dan bawasanya Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang Dia tiupkan kepada Maryam, dan Ruh dari Nya, dan dia bersaksi bahwa Surga benar adanya, dan Neraka benar adanya, maka Allah akan memasukkannya kedalam Surga bagaimanapun amalan yang telah dia amalkan." HR. Bukhari dan Muslim. 

Nabi bersabda, "Maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan Neraka bagi orang-orang yang mengatakan Laa illaha Illalah, yang mengharap dengannya wajah Allah." HR. Bukhari dan Muslim.

Prioritas dakwah para Rasul dan orang-orang yang mengikutinya adalah Tauhid.


3. Bahaya Kesyirikan.

Tauhid adalah amalan yang paling Allah cintai. Sebaliknya syirik (menyekutukan Allah dalam beribadah) adalah amalan yang sangat Allah murkai. Jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik besar, maka Allah tidak akan mengampuninya. Akan kekal selama-lamanya di dalan neraka dan tidak ada kesempatan untuk keluar darinya.

"Sesungguhnya Allah tidak tidak mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa lain bagi siapa yang dikehendaki-Nya". An-Nisaa: 48. 

"Sesungguhnya barang siapa yang menyekutukan Allah, maka Allah mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak penolong bagi orang-orang yang dzalim". Al Maidah: 72

Terkadang seseorang terjerumus ke dosa syirik ketika tidak menyadarinya. Bentengi diri dengan ilmu agama, belajarlah dan berdoa kepada Allah sejujur-jujurnya. Semoga Allah melindungi kita dan keluarga kita perbuatan syirik.


4. Amal Hilang karena Syirik

Allah berfirman: "Dan sungguh-sungguh telah diwahyukan kepada mu (wahai Muhammad), dan orang-orang sebelum mu, bahwa apabila kamu berbuat syirik, sungguh akan batal amalan mu dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Maka sembahlah Allah saja dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang beruntung". Az Zumar: 65-66. 

Dalam ayat tersebut menunjukkan bahkan seorang Nabi-pun akan batal amalan-amalannya apabila ia berbuat syirik. Jagalah amalan yang kita tabung bertahun-tahun, jangan biarkan amalan hilang tanpa tersisa karena dosa syirik. Terkadang perbuatan yang kita anggap biasa bisa menghancurkan amalan sebesar gunung.


5. Taubat dari Kesyirikan

Orang yang berbuat syirik dan meninggal sebelum bertaubat kepada Allah, maka dosa nya tidak akan diampuni. Sedang jika bertaubat, maka Allah mengampuni sebesar apa pun dosa tersebut. 

Sedang syarat bertaubat adalah: menyesal, meninggalkan perbuatan tersebut, dan bertekat kuat untuk tidak mengulanginya lagi.

"Katakanlah wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap dirinya sendiri dengan berbuat dosa. Janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya, sesungguhnya Dia Maha Pengamun dan Maha Penyayang". Az Zumar: 53.

"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba sebelum ruh belum sampai di tenggorokan" HR. Tirmidzi & Ibnu Majah, dari Abdullah Ibnu Ummar. 

Sahabat-sahabat Nabi tidak semuanya lahir dalam keaadaan Islam dan banyak yang masuk Islam ketika sudah dewasa. Sebelumya bergelimang dengan kesyirikan. Maka perlu untuk menuntut ilmu untuk mengetahui jenis-jenis kesyirikan dan dapat menghindarinya.


6. Apa Itu Tauhid
Secara bahasa adalah mengesakan. Secara istilah, mengesakan Allah di dalam beribadah. Tidak disebut bertauhid jika seseorang beribadah kepada selain Allah, walaupun itu kepada seorang Nabi, Malaikat. 

Apa bila seseorang beribadah kepada Allah dan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, ini termasuk syirik.

"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali dzat yang telah menciptakan ku" Az Zukhruf 26-27.

"Barang siapa yang  mengatakan Laa illaha Illalah dan mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allah, maka haram harta dan darahnya. Yaitu tidak boleh di ganggu dan perhitungannya atas Allah" HR. Muslim 

Rukun kalimat Tauhid. Nafi=penginkaran, menginkari tuhan-tuhan selain Allah. Itsbat: penetapan, menetapkan Allah sebagai satu-satunya sesembahan.


7. Memakai Jimat adalah Syirik.

Allah adalah dzat memberikan manfaat dan mudharat. Allah yang mengendaki seseoarang mendapat manfaat atau mudharat dan tidak akan ada yang dapat mencegahnya. Seorang muslim sudah cukup bergantung kepada Allah untuk mendapatkan manfaat dan menghindari mudharat. Tidak bergantung kepada selain Allah dalam mencari Rezeki, Keselamata, Kesembuhan dan lainnya.

"Barang siapa yang menggantungkan tamimah (jimat) dan semisalnya maka sungguh dia telah berbuat syirik" HR Ahmad.

Apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut adalah sebab maka orang tersebut melakukan syirik kecil. Dosa syirik kecil tidak bisa di sepelekan karena lebih besar dari dosa besar.

Apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya memberikan manfaat dan mudharat, maka ini adalah perbuatan syirik besar.

8. Mencari Berkah

Berkah adalah banyaknya kebaikan dan langgengnya. Allah adalah dzat yang berbarokah/banyak kebaikannya.

"Dialah Allah yang banyak barokahnya, Rabb semesta alam". Al Araf: 54.

Allah juga memberikan keberkahan kepada sebagian makhuknya, sehingga makhluk tersebut menjadi makhluk, yang berbarokah.

"Sesungguhnya rumah yang pertama yang diletakkan bagi manusia untuk beribadah adalah rumah yang ada di Makkah yang berbarokah dan petunjuk bagi seluruh alam" Al Imron: 96

Ka'bah diberikan barokah oleh Allah, dan cara mendapatkan ibadahnya adalah dengan beribadah di sana.

Malam lailatul qadar adalah malam yang berbarakah, untuk mendapatkannya adalah dengan beribadah di malam tersebut.

Ulama juga berbarokah dengan ilmu dan dakwahnya. Cara mendapatkan berkahnya dan kebaikannya adalah dengan menimba ilmu dari nya. Disana terdapat barokah yang dzatiyah, yaitu berbarokah dzat nya. Dimana barokah seperti ini bisa berpindah, dan hanya Allah berikan kepada para Nabi dan Rasul. Dahulu para sahabat mencari berkah dari Rasul melalui bekas air wudlu, rambut, dan keringat. Namun sepeninggal Rasul, para sahabat tidak melakukannya kepada sahabat Abu Bakar, Umar dan lainnya.

Meminta barokah dengan cara yang tidak benar akan termasuk syirik kecil. Seperti mengusab masjid tertentu, mengambil tanah perkuburan tertentu dan lainnya.

9. Menyembelih Untuk Selain Allah termasuk Syirik Besar

Menyembelih termasuk ibadah yang agung, sebagai bentuk cinta kepada Allah. Seperti Qurban, Aqiqah. 

"Maka sholatlah dan menyembelihlah untuk Tuhanmu" Al Kautsar: 2

Barang siapa yang menyerahkan  ibadah menyembelih ini untuk selain Allah, dalam rangka mengagungkan dan mendekatkan diri kepada selain Allah, baik kepada Nabi, Wali, Jin atau selainnya, maka dia akan terjatuh pada syirik besar yang mengeluarkan seseorang pada Islam. 

"Allah melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allah" HR. Muslim.

Laknat artinya dijauhkan dari rahmat Nya. Kita dilarang berkurban dan menyembelih bagi selain Allah sedikit pun meskipun dengan seekor lalat dengan harapan mendapatkan manfaat atau terhindar dari mudharat.

10. Bernadzar untuk Slain Allah termasuk Syirik Besar

Bernadzar untuk Allah adalah seseorang mengatakan wajib bagi saya untuk melakukan ibadah ini dan itu untuk Allah. Atau Saya bernadzar untuk Allah jika terlaksana hajat saya.

Nadzar adalah ibadah sebagai bentuk keagungan kepada Allah, karena tidak perkenankan kecuali untuk Allah. 

"Dan apa yang kalian infaq kan atau yang kalian nadzar kan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang dzalim" Al Baqarah: 270

Wajib menunaikan jika dalam ketaatan. (Al Hajj: 29) dan haram menunaikan jika dalam kemaksiatan.

"Barang siapa yang bernadzar untuk mentaati Allah maka hendaknya mentaatinya. Dan barang siapa yang bernadzar untuk memaksiati Allah maka janganlah dia menmaksiati-Nya" HR. Al Bukhor

Bernadzar untuk selain Allah termasuk syirik besar. Seperti jika seseoarang sembuh dari penyakit maka akan menyembelih untuk wali fulan, atau berpuasa untuk syaikh fulan dan lainnya.

11. Ar Ruqyah (Jampi-jampi)

Adalah bacaan yang dibacakan pada orang yang sakti supaya sembuh. Diperbolehkan selama tidak ada kesyirikannya.

"Perlihatkanlah kepada ku ruqyah-ruqyah kalian. Sesungguhnya ruqyah tidak mengapa selama tidak ada kesyirikan" HR. Muslim

Contoh ruqyah yang tidak ada kesyirikan adalah ruqyah dari ayat-ayat Al Quran atau doa-doa yang diajarkan Nabi dan ini lebih utama. Atau dengan doa-doa yang lain yang diketauhi kebenaran maknanya baik dengan bahasa Arab ataupun bukan bahasa Arab. 

Orang yang meruqyah atau yang diruqyah meyakini bahwa ruqyah adalah sebab semata tidak berpengaruh dengan sendirinya. 

Ruqyah yang mengandung kesyirikan adalah jampi-jampi atau bacaan yang mengandung permohonan kepada selain Allah baik kepada Jin, Wali atau selainnya, walau tidak jarang dicampur dengan ayat al Quran atau nama Allah atau dengan bahasa arab dengan tujuan untuk mengelabuhi orang-orang awam.

"Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan pelet adalah syirik" HR Abu Dawud dan Ibnu Majah.

12. Berdoa kepada Selain Allah adalah Syirik Besar

Berdoa kepada Allah adalah seseorang menhadap Allah dengan maksud supaya Allah memwujudkan keinginannya baik dengan meminta atau dengan merendahkan diri mengharap dan takut kepada Allah. Maka itu adalah ibadah.

"Dan Rabb kalian telah berkata, berdoalah kalian kepada Ku niscaya Aku akan mengabulkan kalian. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah kepada Ku mereka akan masuk ke dalam neraka jahanam dalam keadaan terhina" Al Gafir: 60.

Doa adalah ibadah yang merupakan hak Allah semata. Jika berdoa kepada selain Allah dengan merendahkan diri serta mengharap dan takut maka termasuk syirik besar.

Jenis doa: Istighosah, meminta dilepaskan dari kesusahan. Isti'adzah, meminta perlindungan. Isti'anah meminta pertolongan. 

Doa terebut boleh dimintakan kepada makhluk dengan syarat:
1. Makhluk tersebut masih hidup. 
2. Makhluk tersebut berada didepan kita (bisa mendengar)
3. Makhluk tersebut mampu
4. Makhluk tersebut diyakini hanya sebagai sebab.

Selain tersebut maka termasuk syirik besar.

13. Syafa'at

Syafa'at adalah meminta kebaikan bagi orang lain didunia atau akhirat.
Diantara bentuknya adalah Allah mengampuni seoarang muslim melalui perantara doa orang yang telah Allah izinkan. 

Modal utama untuk mendapatkan syafa'at akhirat adalah bertauhid dan bersih dari kesyirikan.

"Syafa'at itu akan didapatkan Insya Allah oleh setiap orang yang mati dari umat ku, yang tidak menyekutukan Allah sedikitpun" HR Muslim.

Syafa'at di akhirat berbeda dengan di dunia. Karena sesorang dihari kiamat tidak bisa memberi syfa'at bagi orang lain kecuali telah di izinkan oleh Allah
"Tidaklah ada yang memberikan syfa'at di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya"  Al Baqarah: 255

Cara meminta syafa'at hanya ditujukan kepada Allah, seperti orang yang mengatakan di doanya "Ya Allah aku meminta syafa'at Nabi-Mu". Tidak boleh meminta langsung kepada Rasulullah seperti "Ya Rasulullah berikan aku syafa'at mu"

"Dan mereka menyembah kepada selain Allah, sesuatu yang tidak memudharati mereka dan tidak memberikan manfaat dan mereka berkata mereka adalah pemberi syafa'at bagi kami di sisi Allah. Katakanlah apakah kalian akan mengabarkan kepada Allah sesuatu yang Allah tidak ketahui dilangit maupun di bumi? Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka sekutukan" Yunus: 18


14. Berlebihan Terhadap Orang Shalih (Ghuluw) Pintu Kesyirikan

Orang sholeh adalah orang yang baik karena mengikuti syariat dari Allah baik dalam Aqidah, Ibadah, maupun Muamalah. Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk mencintai orang shaleh dan mengikuti jejak mereka. Beruntung jika berteman dan bermajelis dengan mereka.

Menghormati diperintahkan selama dalam batas-batas yang di izinkan agama. Namun berlebihan terhadap orang sholeh seperti mendudukan mereka diatas kedudukan sebagai manusia, atau mensifati mereka dengan sifat yang tidak pantas kecuali untuk Allah maka ini adalah haram. Karena merupakan pintu kesyirikan. 

Mencintai Rasulullah melebihi kecintaan kita kepada anak, istri atau harta benda adalah kewajiban dalam Agama. 

"Tidak beriman salah seorang diantara kalian, sampai aku lebih dia cintai daripada orang tuanya, anak nya dan seluruh manusia" HR. Al Bukori dan Muslim. 

Namun Rasulullah melarang kita berlebihan dengan mendudukan beliau diatas kedudukan beliau yang sebenarnya, sebagai hamba Allah dan seorang Rasul-Nya.

"Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadap ku sebagaimana orang-orang nasrani berlebih-lebihan terhadap Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah hamba-Nya maka katakanlah hamba Allah dan Rasul-Nya." HR. Bukhori

Diantara bentuk Ghuluw adalah meyakini bahwa mereka mengetahui ilmu gaib, atau membangun diatas kuburan mereka, atau beribadah pada Allah di samping kuburan mereka. Dan yang paling parah adalah menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka.

15. Sihir

Sihir yang merupakan kesyirikan adalah sihir yang terjadi dengan meminta pertolongan kepada setan. Padahal setan tidak akan membantu kecuali setelah melakukan perkara yang dia ridhai yaitu kufur kepada Allah dengan menyerahkan sebagian ibadah kepada setan tersebut, atau menghina Al Qur'an, atau mencela Agama. 

"Dan bukanlah Sulaiman yang kafir akan tetapi setan-setan lah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia" Al Baqarah: 102

"Jauhilah 7 perkara yang membinasakan. syirik kepada Allah, sihir...." HR Al Bukhari dan Muslim.

Hukuman bagi seorang tukang sihir jenis ini adalah hukum manti jika dia tidak berotbat. Mempelajari sihir juga termasuk perkara yang diharamkan, sebagian ulama menghukumi pelakunya keluar dari Islam. Begitu pula meminta untuk disihirkan juga perbuatan yang haram.

Seorang muslim hanya mengambil sebab untuk membentengi diri dari sihir dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan. Misal dzikir pagi dan petang, dizkir sebelum tidur, dan lainnya. Serta membersihkan rumah dari perkara-perkara yang membuat ridho setan seperti jimat, gambar-gambar makhluk bernyawa, musik dan lainnya. 

Jika qadarullah seorang muslim terkena sihir, maka hendaknya bersabar merendahkan diri kepada Allah, memohon dari Nya kesembuhan dan berpegan dengan ruqyah yang disyariatkan dan jangan sekali-kali menghilankan sihir dengan meminta bantuan Jin baik secara langsung atau melalui dukun, paranormal atau semisalnya.

16. Perdukunan

Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui hal yang gaib yang tidak diketahui manusia pada umumnya. Seperti mengetahui barang yang hilang dan pencurinya, mengetahui ramalan nasib dan lainnya. Mereka mengetahui hal-hal tersebut dengan cara tertentu seperti melihat bintang, menggaris di tanah dan lainnya. Dengan cara ini para dukun memakan harta manusia. 

Ilmu gaib yang mereka ketauhi pada hakikatnyha adalah dari para jin yang mereka minta bantuan. Sedangkan cara-cara tersebut adalah untuk menutupi kedoknya dari meminta bantuan jin dan setan. Iblis dan keturunannya tidak akan membantu sang dukun kecuali dukun tersebut kafir.

Bahwa para jin bekerja sama untuk mencuri kabar dari langit, apa mendengar sesuatu maka jin yang ada di atas maka akan mengabarkan dibawahnya sampai ke telinga sang dukun. Terkadang para jin terkena lemparan bintang sebelum menyampaikan kabar yang dia dengar. Terkadang sempat menyampaikan sebelum akhirnya terkena lemparan bintang. Kabar yang sedikit ini akan ditambahi oleh dukun tersebut dengan kedustaan yang banyak.

Orang Islam dilarang sekali pun datang ke dukun untuk meminta bantuan bagaimanapun susahnya keadaan dia.

"Barang siapa yang mendatangi seorang dukun kemudian membenarkan apa yang dia ucapkan, maka dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad" HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah.

"Barang siapa mendatangi dukun kemudian bertanya kepadanya tentang sesuatu maka tidak diterima darinya Sholat 40 hari" HR Muslim

17. At Tathoyyur (Merasa Sial dengan Sesuatu)

Adalah merasa akan bernasib sial karena melihat atau mendengar kejadian tertentu, seperti melihat tabrakan atau semisalnya, sehingga membuat seseorang tersebut membatalkan kegiatan yang akan dilakukannya.

Ini termasuk syirik kecil, jika perasaan tersebut dikuti.

"Barang siapa yang At Tiyaroh menyebabkan dia tidak jadi melaksanakan hajatnya, maka dia telah berbuat syirik" HR Ahmad

Perasaan seperti itu sebenarnya tidak akan mempenharuhi takdir, karena itu hanyalah sebuah perasaan saja. Semua yang terjadi di permukaan bumi baik kebaikan atau keburukan adalah dari Allah semata.

Apabila datang perasaan was-was tersebut maka dihilangkan dengan tawwakal dan tetap dilaksanakan hajatnya, apa yang terjadi setelah itu adalah takdir Allah.

Adapun at Tafaul (berbaik sangka kepada Allah karena melihat atau mendengar sesuatu) maka diperbolehkan. Misalkan ketika melihat langit yang bagus maka berbaik sangka bahwa perjalanan akan lancar. 

18. Meramal Nasib dengan Bintang

Bintang adalah makhluk yang menunjukkan kebesaran Allah atas penciptaannya. Bintang memiliki tiga faedah yaitu sebagai perhiasan langit, pelempar setan, dan sebagai petunjuk manusia (untuk mengetahui arah, tanda musim dan lainnya)

Barang siapa yang meyakini bahwa bintang memiliki faedah yang lain selain yang diatas, maka dia bersalah dan berbicara tanpa ilmu.

Contohnya meyakini bahwa terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul dan berpisahnya beberapa bintang berpengaruh pada keberuntungan seseorang dimasa yang akan datang.

Membaca atau mempercayai tulisan seperti itu termasuk perbuatan dosa besa, sebagian ulama memberikan hukum seperti mendatangi dukun dan bertanya kepadanya.

19. Bersumpah Dengan Selain Nama Allah

Sumpah adalah menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang diagungkan baik oleh orang yang berbicara maupun yang diajak berbicara. (kata demi). 

Bersumpah hanya boleh menggunakan nama Allah, misal demi dzat yang jiwa ku berada ditangannya. Adapun makhluk, bagi manapun agungnya dimata manusia maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya. Misalkan mengatakan demi Rasulullah, demi Ka'bah, demi Jibril, demi Gunung, dan lainnya.

"Barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah berbuat syirik" HR Abu Daut, Tirmidzi.

Syirik pada hadits diatas pada awalnya termasuk syirik kecil. Namun bisa menjadi syirik besar jika sumpah yang diucapkan disertai pengagungan seperti saat mengagungkan Allah. Contohnya "Demi dewa Fulan yang berkuasa"

20. Riya'

Adalah mengamalkan ibadah bukan karena ingin pahal dari Allah, namun ingin dilihat oleh manusia dan dipuji. Hukumnya haram, dan termasuk syirik kecil yang samar, dan merupakan penyebab tidak diterimanya amalan seseorang. 

"Allah berfirman Aku adalah dzat yang paling tidak butuh dengan syirik. Barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan, dia menyekutukan Aku bersama yang lain didalam amalan tersebut, maka Aku akan meninggalkannya dan juga kesyirikannya" HR Muslim.

Sebagian ulama berpendapat dosa syirik kecil ini tidak ada harapan diampuni oleh Allah kecuali dia diadzab terlebih dahulu atas doasanya supaya bersih. Berbeda dengan dosa besar yang lain, dimana jika Allah menghendaki maka akan diampuni langsung, dan jika Allah menghendaki maka di adzab dahulu. 

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki" An Nisaa: 48

Api Neraka dinyakan pertama kali adalah kepada orang-orang yang beramal sholeh bukan karena Allah namun Riya'.

Ikhlash lah dalam beramal. Biasakan untuk menyembunyikan amalan kita kecuali ada maslahat yang lebih kuat. 

21. Cinta Kepada Allah

Mencintai Allah merupakan ibadah yang agung, yang pada akhirnya bermuara pada keinginan untuk menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya. 

Barang siapa memiliki rasa cinta seperti kepada selain Allah, maka termasuk syirik yang besar.

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai sekutu-sekutu Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Ada pun orang-orang beriman maka cinta mereka kepada Allah jauh lebih besar" Al Baqarah: 165

Cinta yang merupakan tabiat manusai seperti cinta keluarga, cinta harta dan lainnya, maka diperbolehkan selama cinta ini melebihi cinta kita kepada Allah.

"Katakanlah, Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik" At Taubah: 24

Jika terjadi pertentangan antara dua kecintaan, maka akan nampak apa yang lebih dia cintai dan akan nampak siapa yang cintanya benar siapa yang cintanya hanya sebatas ucapan saja.

Salah satu cara memupuk cinta kepada Allah adalah dengan mengingat-ingat berbagai kenikmatanNya, serta melihat kebesaranNya di alam semesta ini.

22. Takut Kepada Allah

Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya merendahkan diri dihadapan-Nya sehingga membuat pelakunya takut melakukan larangan-Nya. Bukan takut berlebihan sehingga membuat pelakunya berputus asa terhadap Rahmat Allah, atau takut yang terlalu tipis sehingga tidak membawa pelakunya kepada ketaatan kepada Allah. 

Takut kepada Allah termasuk ibadah, jika menyerahkan ketakutan seperti itu kepada selain Allah maka akan membawa kesyirikan besar. Misalnya takut diberikan mudharat wali fulan yang telah meninggal, kemudian rasa takut tersebut membuat seseorang merendahkan diri kepada kuburannya dan kemudian mengagungkannya.

Seorang muslim selayaknya menteladani Nabi Ibrahim seperti pada ayat dibawah ini.

"Dan aku tidak takut dengan sesemahan kalian, mereka tidak memudharati ku kecuali apabila Rabb ku menghendaki", Al An'am: 40.

Diantara takut yang diharamkan adalah takutnya seseorang kepada makhluk melebihi takutnya kepada Allah sehingga takut tersebut membuat dia meninggalkan perintah Allah atau melanggar larangan Allah. Seperti tidak melarang kemungkaran karena takut celaan manusia padahal dia mampu.

"Sesungguhnya itu hanya setan yang menakut-nakuti kalian dengan wali-walinya karena itu jangan lah kalian takut pada mereka, tetapi takutlah kalian kepada Ku, jika benar kalian orang-orang yang beriman." Al Imran: 175

Diantara cara untuk menghilangkan rasa takut kepada selain Allah adalah dengan berlindung kepada Allah dari bisikan setan.

"Ketauhilah bahwa seandainya umat semuanya berkumpul untuk memberi manfaat kepada mu, niscaya mereka tidak bisa memberikan manfaat kecuali dengan apa yang telah Allah tulis. Dan seandainya mereka berkumpul untuk memberikan mudharat kepada mu, niscaya mereka tidak akan bisa memberikan mudharat kecuali dengan apa yang sudah Allah tulis" HR. Tirmidzi.

Diperbolehkan takut yang merupakan tabiat manusia seperti takut kepada panas nya api, binatang buas. Takut seperti ini bukan lah takut yang merupakan ibadah dan bukan lah takut yang membuat seseorang melanggar perintah Allah.

23. Taat Ulama dalam Kebenaran

Ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu tentang Allah dan agamanya. Ilmu yang membuat bertakwa kepada Allah. Ulama adalah pewaris para nabi dan kedudukan mereka didalam agama Islam adalah sangat tinggi.

Allah memerintahkan kita untuk taat kepada ulama selama mereka menyeru dan mengajak kepada kebenaran dan juga kebaikan.

"Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, taatlah kepada Rasul, dan Ulil Amri kalian" An Nisaa: 59

Ulil Amri disini mencakup ulama dan umaro'. Menghormati ulama bukan berarti mentaati mereka di segala hal sampai kepada kemaksiatan. Ulama seperti manusia yang lain. I'tihad mereka kadang benar kadang salah. Jika benar mereka mendapatkan dua pahala, jika salah mendapatkan satu pahala.  Apa bila telah jelas kebenaran bagi seorang muslim, dan jelas ulama tersebut menyelisihi kebenaran tersebut, dalam sebuah permasalahan, maka tidak boleh seorang muslim mentaati ulama tersebut dan kemudian dia meninggalkan kebenaran.

Apa bila seseorang mentaati ulama dalam kemaksiatan kepada Allah, maka dia telah menjadikan ulama tersebut sebagai pembuat syariat, bukan penyampai syariat. 

"Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) menjadikan ulama dan ahli ibadah mereka sebagai sesembahan selain Allah" At Taubah: 31

Ketika menjelaskan ayat ini, Rasulullah bersabda:
"Ketahuilah bahwa mereka bukan beribadah kepada para ulama dan ahli ibadah tersebut. Akan tetapi mereka apabila menghalalkan apa yang Allah haramkan maka mereka pun ikut menghalalkan. Dan apabila ulama dan ahli ibadah tersebut mengharamkan apa yang Allah halalkan, maka mereka pun ikut mengharamkan" HR Tirmidzi. 

24. Menyandarkan Kenikmatan Kepada Allah

Bahwa kenikmatan dengan segala jenisnya adalah dari Allah.

"Kenikmatan apa saja yang kalian dapatkan, maka asalnya dari Allah" An Nahl: 53

Termasuk syirik kecil apabila seseorang mendapatkan kenikmatan dari Allah kemudian menyandarkan kenikmatan tersebut kepada selain Allah. Misalkan kalau pilot tidak mahir, niscaya kita akan celaka. Kalau bukan karea dokter niscaya saya tidak akan sembuh. Dan sebagainya.

"Mereka mengenal nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya" An Nahl: 83

Seharusnya kenikmatan disandarkan kepada Allah, seprti perkataan: Kalau bukan karena Allah kita sudah celaka.

Karena Allah lah yang memberikan semua nikmat. Makhluk hanyalah sebagai alat sampainya kenikmatan tersebut kepada kita. Kalau Allah menghendaki, niscaya Allah tidak akan menggerakkan makhluk-makhluk tersebut untuk menolong kita.

Bukan berarti seorang muslim tidak boleh berterima kasih kepada orang lain. Seorang muslim diperintahkan untuk beryukur dan berterimakasih kepada seseorang yang berbuat baik kepadanya, karena seseorang tersebut menjadi sebab atas kenikmatan yang dirasakan. Bahkan diperintahkan untuk membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan atau dengan doa yang baik.

25. Ridha dengan Hukum Allah

Allah sebagai pencipta manusia, sangat menyayangi ciptaannya. Sebagai bentuk kasih sayangnya Allah menurunkan syariat supaya manusia mendapatkan kebahagiaan dan terhindar dari kesusahan di dunia atau pun di akhirat.

Menjadi keharusan bagi seorang muslim untuk ridha kepada hukum Allah dan yakin kebaikan ada didalam hukum  Allah.  Mengesakan Allah didalam hukum-hukum Nya adalah konsekuensi Tauhid.

"Dan tidaklah pantas bagi seorang laki laki yang mukmin dan wanita yang mukminah, apabila Allah dan Rasullnya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain dalam urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasullnya, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata" Al Ahzab: 36