Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

20 November 2007

Sudah di rebut kembali kah?? (Indosat dan Telkomsel)

Sugguh memilukan! Dua perusahaan penguasa telkomunikasi di Indonesia (Indosat dan Telkomsel) dimiliki oleh asing! Mending klo yang menguasai USA atau negara lain yang besar. Ini malah yang menguasai adalah Singapura, negara kecil, yang luasnya sama dengan Jakarta. Jika kita menelpon, sms, atau ber internet ria, maka kita akan membayar sebagian ke Singapura. Pantas juga jika ada yang menyebut "Indonesia adalah provinsi terbesar dari Singapura", kan kenyataannya seperti itu.

Sejak awal, muncul perdebatan untuk menguasai kembali Indosat dan Telkomsel. Dan akhirnya, ada jalan untuk menguasai kembali, karena kepemilikan silang dua perusahaan telekomunikasi itu melanggar UU Anti Monopoli (gak tau sih isinya heheh). Akibat praktik monopoli tersebut, rakyat dirugikan, karena seharusnya tarif telekomunikasi bisa lebih murah!!! Wah sama seperti jaman penjajahan ya....

Berita dari jawa pos:

Temasek Terbukti Monopoli

KPPU: Lepas Saham di Indosat atau Telkomsel
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bertindak tegas atas sepak terjang Grup Temasek dalam industri telekomunikasi di Indonesia. KPPU memerintah agar kelompok usaha asal Singapura itu melepaskan kepemilikan saham di salah satu perusahaan telekomunikasi yang dikuasainya, Telkomsel atau Indosat.

Ketua Majelis KPPU Syamsul Ma’arif menyatakan, pangsa pasar Telkomsel dan Indosat secara bersama-sama terus meningkat sejak terjadi struktur kepemilikan silang (cross ownership). Kedua operator terbesar tersebut menguasai 83 persen pangsa seluler di Indonesia.

KPPU menilai, Temasek memiliki pengaruh sangat kuat dalam setiap keputusan di Telkomsel dan Indosat. "Temasek sengaja menghambat perkembangan Indosat, sehingga tidak efektif bersaing dengan Telkomsel. Akibatnya, pasar industri seluler di Indonesia menjadi tidak kompetitif," ujar Syamsul saat membacakan putusan sidang di gedung KPPU, Jakarta Pusat, kemarin (19/11).

Sidang tersebut adalah pembacaan perkara No 7/KPPU-L/2007 tentang dugaan pelanggaran pasal 27 huruf 1 UU No 5/1999 yang secara bersama-sama dilakukan kelompok usaha Temasek. Dalam pasal 27 disebutkan, pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama atau mendirikan beberapa perusahaan yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar yang sama apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan satu pelaku usaha atau kelompok pelaku menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

KPPU menilai, struktur kepemilikan silang Grup Temasek menyebabkan adanya price-leadership (penentu tarif) sebagai salah satu indikasi monopoli dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Telkomsel sebagai pemimpin pasar kemudian menetapkan tarif telekomunikasi seluler seenaknya, sehingga konsumen mengalami kerugian (consumer loss). "Perhitungan KPPU, konsumen mengalami kerugian Rp 14,76498 triliun hingga Rp 30,80872 triliun dalam rentang periode 2003-2006," ungkap Syamsul.

Anggota KPPU Erwin Syahril menambahkan, Temasek Holdings beberapa tahun ini terlihat mengerdilkan peran Indosat atas Telkomsel. Terbukti, pembangunan Base Transmitter System (BTS) Indosat mengalami perlambatan. Hasil itu dimaksudkan agar Telkomsel menjadi penguasa pasar dan bisa memegang peran price leadership bagi operator-operator lain. "Empat direksi Indosat telah melapor tentang keterlambatan pembangunan BTS ke STT (anak usaha Temasek), tapi tidak ada action sama sekali," ungkapnya.

Menurut Erwin, industri seluler adalah bisnis jaringan. Dengan begitu, pertumbuhan pelanggan akan melekat dengan coverage area (cakupan wilayah) operator tersebut. Besarnya jumlah BTS merupakan instrumen utama untuk memenangi persaingan. Lambatnya pertumbuhan BTS Indosat menyebabkan Telkomsel menjadi pemain dominan. "Terbukti saat Indosat menurunkan tarif, Telkomsel tidak terpengaruh. Tapi, saat Telkomsel menaikkan tarif, Indosat ikut-ikutan (naik)," jelasnya.

Temasek memang tidak terkait langsung dengan Telkomsel dan Indosat. Temasek masuk ke dua operator tersebut melalui anak perusahaannya, Singapore Telecom Mobile Pte.Ltd, yang menguasai 35 persen saham di Telkomsel. Sementara itu, 65 persen sisanya dikuasai PT Telkom. Meski kepemilikan saham Telkom, yang milik pemerintah (BUMN), di Telkomsel besar, pengaruhnya dalam operasional sangat minim. "Pemerintah itu kan saham pasif. Jadi, kalau apa-apa (buat keputusan), yang mengendalikan tetap orang Temasek," tukasnya.

Atas argumentasi tersebut, KPPU menyatakan Temasek bersalah karena terbukti melanggar pasal 27 huruf a UU Persaingan Usaha Tidak Sehat. KPPU memerintahkan Temasek Holding Company dan beberapa anak usahanya, yaitu STT (Singapore Technologies Telemedia), STT Communication, Asia Mobile Holdings Company, Asia Mobile Holdings, Indonesia Communication Limited, Indonesia Communication Pte. Ltd., SingTel, SingTel Mobile, serta Telkomsel, membayar denda kepada negara masing-masing Rp 25 miliar. "Itu harus segera disetor ke kas negara dengan kode penerimaan 423491 (pendapatan denda pelanggaran bidang persaingan usaha)," tegas Erwin.

Dalam putusan akhirnya, KPPU memerintahkan Temasek dan anak perusahaannya untuk menghentikan kepemilikan saham silangnya di Telkomsel dan Indosat. Itu dilakukan dengan cara melepas seluruh kepemilikan sahamnya di salah satu perusahaan tersebut. Pelepasan saham itu diberi toleransi waktu paling lama dua tahun. "Terhitung sejak putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap (19/11/07)," lanjutnya.

KPPU juga meminta Temasek dan anak perusahaannya untuk melepas hak suara dan hak mengangkat direksi serta komisaris pada salah satu perusahaan yang akan dilepas (Telkomsel atau Indosat) hingga dilepasnya saham secara keseluruhan.

KPPU menegaskan, pembeli saham maksimal hanya boleh membeli lima persen dari total saham yang dilepas. Pembeli juga tidak boleh terasosiasi dengan Temasek Holding maupun pembeli lain. "Ini dimaksudkan untuk mengurangi potensi adanya kepemilikan silang lagi," tutur Erwin.

Selain mengganjar Telkomsel membayar Rp 25 miliar kepada negara, KPPU juga memerintahkan Telkomsel untuk menghentikan praktik pengenaan tarif tinggi dan selanjutnya harus segera menurunkan tarif layanan seluler sekurang-kurangnya 15 persen dari tarif yang berlaku sekarang. Itu ditetapkan untuk menurunkan tarif seluler di Indonesia yang masih dianggap tinggi. "Telkomsel itu sudah mencapai skala ekonomis sehingga seharusnya mereka sudah bisa memberikan harga yang bersaing," ungkapnya.

Kuasa Hukum Temasek Holding Company Todung Mulya Lubis menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan banding ke pengadilan negeri (PN) karena keputusan KPPU itu banyak salahnya. Keputusan KPPU itu, menurut Todung, telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak nyaman untuk berbisnis. "Padahal, pemerintah inginnya penanaman modal masuk ke Indonesia. Dengan kondisi ini, siapa yang mau menanamkan modal di sini?" tegasnya.

Dia juga menegaskan, kepemilikan saham Indosat dibeli oleh STT melalui tender dan disetujui DPR serta Men BUMN saat itu, tetapi justru dipersoalkan sekarang ini. Temasek akan terus memperjuangkan haknya, termasuk ke arbitrase internasional. "Untuk memperjuangkan hak kami, upaya hukum termasuk arbitrase akan dilakukan. Ini belum menjadi keputusan final, masih ada waktu 14 hari banding," jelasnya.

Bagaimana reaksi direksi Temasek di Singapura atas keputusan KPPU? "Kami tidak bersalah," tegas Executive Director Temasek Simon Israel melalui e-mail kepada jaringan berita Bloomberg tadi malam. "Hukuman terhadap Temasek sama sekali tidak berdasar. Temasek tidak memiliki saham di Telkomsel dan Indosat, serta kami tidak pernah ikut campur terhadap urusan operasional dan bisnis mereka," lanjutnya.

Kekecewaan juga diungkapkan direksi SingTel. "Kami sangat kecewa dengan keputusan tersebut," ujar Chief Executive Officer SingTel Chua Sock Koong kepada Bloomberg. Menurut Koong, saham SingTel hanya minoritas di Telkomsel dan sama sekali tidak mengendalikan Telkomsel. "Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan kami," tegasnya.

Keputusan KPPU kemarin langsung memukul harga saham Indosat di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Harga saham Indosat turun 4,6 persen menjadi Rp 8. 400 rupiah. Hal yang sama juga dialami saham Singapore Telecom yang sahamnya terkoreksi 1,6 persen menjadi USD 3,68 di Bursa Saham Singapura. (wir/aan/iw)

Kenaikan Harga PertamaX!!!

Akhirnya, terjadi juga! Seperti yang kuduga. Gw liat di berita-berita klo harga minyak gila-gilaan, tapi koq harga pertamax ga naik. Biasanya langsung ikut naik. Dan ternyata mulai 15 Nop 2007, harga pertamax di surabaya naik menjadi 7.150 dari yang sebelumnya 6.450. Wah sekarang klo beli 10.000 cuma dapet 1.4 liter. Tambah susah aja bro!. Btw premium tetep 4.500 yang artinya pemerintah menanggung subsidi sebesar 2ribu an per liter. Saat ini konsumsi preimum nasional adalah sekitar 50jt liter per hari. Bisa dibayangkan berapa besar subsidi yang harus dikucurkan pemerinah. Mmm...sekitar 100 Milyar!

Berita dari "Monitor Depok"

Kenaikan harga Pertamax Rp700


Jakarta, monde: Terhitung mulai Kamis (15/11), PT Pertamina (persero) kembali menaikkan harga Bahan Bakar Khusus (BBK) untuk Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina DEX dan Biopertamax. Kenaikan maksimal mencapai Rp700.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Pemasaran dan Niaga No. Kpts-743/F00000/2007-S0 tanggal 14 November 2007 di seluruh wilayah penjualan, ditulis Pertamina dalam siaran persnya.

Pertamina biasanya mengubah harga BBM non subsidi setiap tanggal 1 tiap bulannya. Namun seiring lonjakan harga minyak mentah dunia, Pertamina akhirnya mengubah harga BBM non subsidi tiap 2 minggu.

Untuk harga Pertamax Plus terbaru adalah Batam Rp7.000, UPms I Rp7.650, UPms III Rp7.150, SPBU Bersaing

Rp7.100, UPms IV dan V

Rp7.350 dan UPmas VI Rp7.500.

Sedangkan harga Pertamax adalah Rp7.550, UPms II Rp7.150, UPms III Rp6.950, SPBU Bersaing Rp6.900, UPms IV dan V Rp7.150, Bali Rp6.800, UPms VI Rp7.050 dan Pms VII Rp7.250.

Harga Pertamina DEX untuk UPms III dan V Rp8.100. Harga BipPertamax untuk UPms III Rp6.950, UPms V Rp7.150 dan Bali Rp6.800.

BBM industri

Pihak Pertamina juga mengungkapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk industri. Hanya saja, Kepala Divisi Humas Pertamina Wisnuntoro, mengatakan harga baru BBM buat industri hanya berlaku di agen.

Industri yang membeli BBM langsung ke Pertamina tetap seperti sebelumnya. “Saat ini, BBM yang dijual melalui agen hanya berjumlah delapan persen dari keseluruhan penjualan Pertamina,” katanya.

Setiap tahun, Pertamina menjual BBM ke kalangan industri hingga 20-23 juta kiloliter.

Sebelumnya, Pertamina per 15 November 2007 pukul 00.00 WIB menaikkan harga BBM melalui agen rata-rata sebesar 10 persen akibat kenaikan harga minyak dunia.

Kenaikan ini hanya berselang dua minggu sejak kenaikan harga terakhir pada 1 November 2007 antara 2,9-6,4 persen dibanding per 1 Oktober 2007.

Harga baru per liter minyak solar industri adalah Rp7.537, minyak solar transportasi Rp7.880, minyak diesel

Rp7.402 dan minyak bakar Rp5.668. Sedangkan pada 1 November, harga solar industri Rp6.450, solar transportasi Rp7.161, minyak diesel

Rp6.642, dan minyak bakar Rp4.776 per liter.

Sementara harga premium dan minyak tanah tetap seperti harga per 1 November 2007.(JBBI)

13 November 2007

Mencurikah Anda?

Pernahkan Anda membayangkan bagaimana rasanya setelah berhasil mencuri sebuah mobil Honda Jazz? Wah pasti kita langsung kaya! Bisa kita jual mobil itu, atau buat gaya-gaya-an. :) Tapi sebenarnya Anda mungkin ga pernah membayangkan hal itu. Ngapain ya membayangkan hal yang jelek, mencuri. Membayangkan saja tidak, apalagi melakukan! Eh...btw Anda punya komputer di rumah ga? Punya ya...trus, windowsnya windows apa? Mungkin sebagian besar Anda menjawab windows xp professional. Wah hebat, mempunyai software seharga 1.5 jt. Trus pake microsoft office kan? Oh tenta saja, klo enggak pake apa donk? Top deh...sekarang komputer Anda memiliki aset software seharga 2 jt. Trus, Anda merasa pernah membeli software-software itu tidak? Gak tau ya dulu udah ada tuh. Hehehehe... Jika Anda tidak pernah membeli software tetapi di komputer Anda terdapat software, maka berarti ada kemungkinan:
  1. Software tersebut gratis, jadi Anda tidak perlu membayar, cukup donload dari Internet atau copy dari teman Anda.
  2. Software tersebut adalah software berbayar, tapi Anda membajak-nya. (Mungkin bukan Anda yang membajak, tetapi Anda ikut menggunakannya :) )
Jadi, sangat mungkin Anda masuk kategori 2, karena Anda tidak pernah membeli dan software itu bernama "Microsoft Windows" dan atau "Microsoft Office". Jadi membajak donk. Sedangkan pembajakan sama dengan pencurian, dan itu sama dengan mencuri sebuah HP Nokia N90

Beda lagi jika Anda seorang programmer database yang ber platform microsoft. Minimal Anda butuh Microsoft Visual Studio 6.0, kemudian Ms. SQL Server. Jika kedua software tersebut bajakan, maka pundi-pundi curian bertambah sebesar: 29jt (9 jt dan 20 jt)
Lebih ekstrim lagi jika anda programmer yang membuat aplikasi hebat-hebatan untuk Enterprise, maka dibutuhkan Microsoft Visual Studio .NET. Mungkin servernya perlu juga menggunakan Oracle. Wah, totalnya menjadi 11jt untuk VS.NET dan 100jt untuk oracle. Jadi total sekitar 140jt
Hii mengerikan ya...ternyata kita (saya juga) pernah menjadi pencuri, atau malah masih mencuri??
Trus gimana donk? Kita ga bakal bisa membeli software-software tersebut!
Open Source!! Itu jawabannya.
Hampir semua software standart di windows mempunyai padanan. Contoh, kita dapat menggunakan Open Office sebagai pengganti Microsoft Office. Untuk OS (Operating System), kita dapat menggunakan Linux yang tersedia dalam beberapa tipe. Memang tampilan tidak akan sama persis, tapi fungsionalitasnya boleh di adu!
Bagi kita yang berprofesi sebagai programmer, Java bisa dijadikan pilihan. Java sangat bersifat OOP dan mendukung aplikasi enterprise. Memang lebih sulit, tapi di Internet tersedia ribuan, bahkan jutaan source code gratisan. Ada juga .NET versi open source, atau juga delphi yang open source, namun mungkin fungsionalitasnya kurang dibanding versi aslinya.
Dalam segi database, postgres gak kalah garang dibanding oracle atau SQLServer.
Masih mau mencuri??? :)

Jika ingin mengetahui Open Source untuk software anda, kunjungi : http://www.osalt.com/

06 November 2007

Kemana Peluru Pergi saat Ditembakkan ke Atas?

Tadi pagi ada berita tentang ibu-ibu yang terkena peluru nyasar. Padahal saat itu dia sedang nonton televisi di dalam kamar dengan dinding tembok. Eh..ternyata peluru menembus atap rumah yang terbuat dari asbes, dan mengenai kaki sang korban. Berita seperti ini bukan berita baru, karena dulu juga ada beberapa berita seperti ini. Dulu saya gak mengerti bagaimana mungkin hal ini terjadi. Di dalam ruangan, tiba-tiba kena peluru nyasar.
Sejak saya dekat dengan Internet, semua hal bisa saya cari tahu. Termasuk hal di atas. Ternyata kasus diatas sangat munkin terjadi. Yaitu peluru yang ditembakkan ke atas dan kemudian jatuh kembali kebawah dan melukai orang yang tertimpanya. Loh koq bisa?
Dari artikel : Where do bullets go when guns are fired straight up into the air?
Ketika anda menembakkan peluru ke udara, maka peluru akan meluncur ke ke udara setinggi ber kilo-kilo meter (tergatung sudut dan kekuatan penembakan). Ketika peluru mencapai titik tertinggi, maka peluru akan jatuh kembali ke bumi. Udara akan menurunkan kecepatan jatuhnya, tetapi karena peluru di desain dengan aerodinamik yang bagus, maka kecepatan jatuhnya tetap dapat membahayakan dan juga mematikan jika mengenai seseorang. Di daerah hutan maka akan kecil sekali peluang untuk mengenai seseorang, tetapi di daerah yang padat penduduk, maka peluang itu akan meningkat tajam.
Jadi, kasus peluru nyasar tersebut terjadi mungkin karena memang ketidak sengajaan, seperti ketika seorang polisi menembakkan pistolnya ke udara untuk memberikan peringatan kepada penjahat. Tetapi seharunya polisi tahu bahaya yang ditimbulkan! Atau memang polisi ga ta??

05 November 2007

Kosong Delapan Lima Enam ....

"Berapa no HP mu?". "Kosong delapan lima enam ....". "Saya ulangi ya,Nol...Delapan...Lima...Enam..." Saat mendegarkan dialog itu, ada pertanyaan menggelitik. Yang benar nol apa kosong. Klo saya terusterang menggunakan kata "kosong" untuk menyebut angka 0. Apa sih bedanya "nol" dan "kosong"? Dari segi bahasa kayaknya sama deh, maklum bukan anak bahasa, jadi ga tau bener apa ga. Tapi saya ingin mencoba menggunakan pendekatan dari sisi IT, atau sisi programer. Di dalam bahasa Java dan bahasa pendukung OOP lainnya dikenal istilah null. Null bukanlah nol. Klo di visual Basic (VB) digunakan istilah nothing. Jadi null adalah kosong dan bukan nol. Contoh ada suatu variable X ber tipe Integer (dengan I besar, bukan i kecil seperti pada integer), variabel X ini akan tidak ber isi apa-apa jika belum di-inisialisasikan. Truss?!! Jadi X adalah null atau kosong. Berbeda ketika X = 0. Maka X akan ber isi NOL bukan null. Dari penjelasan itu, maka sudah jelas bahwa penyebutan 085648xxxx adalah "Nol Delapan Lima Enam Empat Delapan..." Bener ga??




03 November 2007

Install PL Java di postgres 8.2

Sebenarnya sudah banyak di Internet tutorial untuk meng-install plJava di postgres. Namun ternyata saya sering lupa, sehingga untuk meng-install di komputer lain harus browsing lagi.

Langkah-langkah:
  1. Donload PLJava.zip
  2. Extrac di dir PGDATA
  3. Set Envirotment Variable:
    JAVA_HOME --> Lokasi JDK/JRE
    LD_LIBRARY_PATH --> lokasi LIB folder nya Postgres
  4. Set postgresql.conf

    # CUSTOMIZED OPTIONS

    #---------------------------------------------------------------------------
    #custom_variable_classes = '' # list of custom variable class names
    #PLJAVA
    dynamic_library_path = '$libdir:[Folder PL JAVA]'
    custom_variable_classes = 'pljava'
    pljava.classpath = '[FOLDER PL JAVA]/pljava.jar'
    pljava.release_lingering_savepoints = true
    pljava.vmoptions = '-Xmx64M -Dbackchanel.port=48'
    pljava.debug = false
  5. Restart service postgres: pg_ctl restart
  6. Eksekusi: psql -U postgres < [Folder PL Java]/install.sql Jika di bagian akhir muncul: CREATE FUNCTION berarti berhasil
Kemungkinan error yang muncul:

could not load library "/opt/pljava/pljava.so": libjvm.so: cannot open shared object file: No such file or directory

Error diatas disebabkan pljava.so membutuhkan library lain untuk menjalankannya. Kemungkinan library lainnya itu linknya salah. Jika link salah, kita dapat membuat link baru di directory /usr/lib

ln -s /u01/postgresql/8.2.0/lib/pljava.so /usr/lib

Kemungkinan lain:

could not load library "pljava": "pljava": cannot open shared object file: No such file or directory

Nah untuk kasus diatas, pljava.so yang tidak ada.

Untuk versi detailnya, bisa dilihat di:
http://www.posterita.org/mediawiki/index.php.....

Perjuangan di KOLOMBO

Peralatan yang dibawa:
  • Sepeda motor Shogun 125 lama
  • Tas Eiger yang berisi:
  • Ballpoint
  • Foto copy KTP 4 lbr
  • Dompet eiger yang berisi:
  • Uang Rp 250 rb
  • KTP asli
  • STNK motor Shogun 125 lama

Rabu, 31 Oktober 2007
  • 09:10 Datang di kolombo, di hadang oleh sekelompok calo. Langsung ke tempat parkir, dan disana juga ada calo.
  • 09:12 Liat kiri kanan, kemana ya saya harus melangkah.... Oh itu dia, ada tulisan “Pemohon SIM” dan arah panah. Saya ikuti arah, loh kok muter, walah ternyata pintu masuk ada di ujung kanan. Tau gitu dari tempat parkir langsung menyebrangi temat test praktek saja.
  • 09:14 Tanya petugas di loket bank, gimana cara bikin SIM baru. Dengan baik, petugas menuruh saya test kesehatan dulu. Ok deh... Saya pun ke ruang sebelah untuk daftar test kesehatan seharga 10 rb dan satu lembar foto copy. Saya di beri formulir test kesehatan dan disuruh mengisi...Lah piye to, jadi kita mengetes kesehatan diri sendiri. Ya gak apa, bukannya kita yang lebih tau kesehatan kita? Hehehehe, karep mu lah....
  • 09:19 Selesai mengisi, dan petugas mempersilahkan masuk. Di situ ada satu petugas kesehatan yang menanyakan “Golongan darahnya apa?”. “B” jawab ku. Padahal sudah ditulis di formulir kesehatan. Lalu saya lanjut ke petugas di ruang sebelah. Saat itu hanya ada 9 orang yang mengantri. Ibu petugas hanya mengetes mata, dan kita menunggu lagi, kira-kira....15 menit. Benar-benar membuang waktu!!
  • 09:50 Selanjutnya saya menuju loket Bank untuk membeli formulir seharga 75rb. Saya melewati ruang daftar tes kesehatan, bused...udah penuh sesak manusia. Telat dikit saya akan menjadi salah satu dari mereka.... Sebaiknya kita membawa uang pas, karena biasanya orang-orang membayar dengan uang pecahan 100rb an, jadi petugas nya kehabisan stok kembalian. Setelah formulir di tangan, maka serahkan pada bagian pendaftaran, di loket sebelah kiri loket formulir.
  • 09:51 Saya menuju loket sidik jari. Sebelumnya sebaiknya kita mengisi dulu formulir pendaftaran (kadang petugas tidak melihat formulir pendaftaran). Di loket sidik jari, kita diberikan formulir sidik jari. Isi kan sesuai dengan data ciri tubuh. Setelah lengkap serahkan ke petugas di tempat kita tadi mendapatkan formulir sidik jari. Tunggu hingga nama kita di panggil.
  • 09:55 Nama saya dipanggil, saya pun masuk ke ruang sidik jari. Bersama saya ada 10 orang. Di dalam mengantri sebentar karena disitu ada 2 petugas pemeriksa. (lumayan ada dua, kadang cuma 1 orang saja). Selesai sidik, di serahkan di petugas bagian dalam untuk dibaca dan diisikan rumus sidik jari kita. Hanya buntuh waktu 3 detik untuk membaca rumus jari kita...wah gimana ya caranya? Petugas pencatat menulis nama saya. “Loh tadi juga ada nama Shindu”, dengan cepat dia periksa di lembar catatan. Tidak ketemu. Dibuka lembar belakangnya, dan memang ada nama Shindu. Wah petugasnya ternyata awas juga. Trus klo namaku sama mau apa.....
  • 10:02 Menuju ke “Loket 1”. Gak ngerti apa artinya Loket 1, yang pasti itu buat pencari SIM baru. Di kolombo letaknya di bagian ujung kiri. Agak gelap lokasinya. Saya serahkan formulir yang saya bawa (Pendaftaran, Kwitansi, dan Sidik jari). Petugas mengambil formulir pendaftaran dan sidik jari. Jadi sekarang kita membawa kwitansi dan potongan formulir pendaftaran. Next step: Ujian Teori dan Praktek.
  • 10:05 Sebelum masuk ke ruang ujian teori (ruangan ini juga tempat foto dan mengambil SIM) ada petugas penjaga yang memberikan keplek bertuliskan “Peserta no xxx”, lupa saya nomornya. Masuk keruangan, wuih...udah rame. Tapi enak, karena ber-AC. Lamaaaa sekali menunggu giliran untuk test teori. Beberapa peserta keluar dari ruang test dengan berbagai gaya. Ada yang tertawa dan berkata “Gak lulus...”, ada yang diem aja langsung menuju keluar ruangan untuk test praktek (berarti lulus). Makin nambah deg-deg an aja. Disamping saya ada bapak-bapak, tanya: “Mas, ini kwitansi nya di tumpuk dulu apa ndak?”. “Waduh ndak tau pak. Emang kenapa pak?”. “Saya sudah lama gak dipanggil-panggil. Padahal orang yang masuk sesudah saya sudah dipanggil”. Percakapan terhenti untuk mendengarkan informasi panggilan. 30 menit lewat, koq saya belum dipanggil juga... jangan-jangan harus menyerahkan formulir dulu. Saya coba tanya ke anak di samping jauh. “Mas, kwitansi ini harus di tumpuk dulu ya?”. “Test pertama atau ngulang Mas?”. “Test pertama”. “Klo gtu ga usah, tinggal nunggu di panggil”. “Oh gitu, thx ya”. Lega deh.
  • 10:45 Ahirnya, nama saya dipanggil, tapi nama bapak yang tadi tanya gak dipanggil. Waduh kasian juga. Saya pun masuk ke ruang test dengan penuh debar. Ruang test di Kolombo sudah terkomputerisasi. Makanya tidak ada pensil 2B di list saya. Jadi kita tinggal memasukkan jawaban di layar komputer, dan hasilnya langsung keluar saat itu juga. Hebat euy. Sebelumnya, kita (ber-3) di briefing. “Jadi nanti masukkan kode peserta, trus tekan enter 3 kali”. Loh emang kenapa koq gitu? “Tiap pertanyaan ada pilihan a,b,c dan d. Untuk menjawab tinggal tekan tombol a, b, c, atau d dan kemudian tekan enter”. Ok deh pak... Saya pun menuju komputer paling depan. Saya masukkan kode peserta dan tekan enter 3 kali. Oalaaaaaahhh ternyata maksudnya 3 kali itu: Pertama enter untuk meng-submit no peserta yang kita masukkan, Kedua: Menampilkan cover page. Ketiga: Menampilkan petunjuk pengisian. Jadi ini di tujukan bagi orang yang awam komputer. Hihihihi, ternyataaa. Saya memulai mengisi, wah sulit juga. Saya banyak salahnya! Wah jangan-jangan ga lulus. Saya pasrah aja deh. Begitu selesai, maka otomatis akan mengeluarkan hasilnya melalui printer yang ada di masing-masing komputer. Lulus!!! Alhamdulillah! Nilainya 67. Hampir ga lulus tuh. Dengan langkah ringan saya menuju keluar untuk melakukan test praktek. Eh, bapak yang tadi lagi komplain koq namanya ga disebut. Kasian banget deh.
  • 11:20 Lokasi pengujian berada di antar tempat parkir motor dan bangunan pendaftaran. Saya menuju ke pos C (untuk praktek sim C). Di tempat ini saya juga harus menunggu cukup lama, karena berkas dari test teori harus dibawa ke pos yang letaknya di tengah-tengah lapangan. Cape deh...kenapa ga di suruh bawa pesertanya aja sih. Di lokasi sudah menunggu beberapa orang. Kira-kira 30 menit, 3 orang dipanggil. 1 cowok dan 2 cewek. Bagi peserta yang membawa sepeda motor dapat menggunakannya untuk test, bagi yang tidak membawa di sediakan sepeda motor (kayaknya nyewa deh). Seorang petugas memberikan contoh. Lancar jaya deh... tiap hari latihan sih. Pertama yang mendapat giliran adalah si cowok. Test pertama, zig-zag, berhasil dilewati. Tapi test kedua, angka 8, tidak berhasil. Dia terlalu lambat sih. Ya sudah, gak lulus lah dia, dan harus mengulang 1 minggu kemudian. Selanjutnya si cewek. Test 1 ok, test 2 gak ok, karena kakinya menginjak tanah, tapi test tetap dijanjutkan. Test 3: berjalan dan berhenti di garis. Test 4: melalui jalur sempit (30 cm lebarnya). Test 4: Lewat jalan bergelombang. Test 5: Melaju ke jalan naik dan berhenti di garis. Semuanya ok, dan lulus. Peserta selanjutnya lulus dengan lancar. Wah gw lulus ga ya?
  • 11:45 Serombongan orang datang. Mereka dari club motor. Ternyata mengurus kolektif. Beberapa saat kemudian, “Bagi peserta kolektif, silahkan mempersiapkan kendaraannya.”. Nama mereka pun dipanggil satu-satu. Wah gw dilweati nih.... “Shindu ...” Lah, koq saya termasuk peserta kolektif?? Saya pun ke pos dan diberikan keplek kuning. Di berikan formulir test praktek. Di situ telah distempel “Lulus Test Praktek”. Loh koq??? apa gara-gara udah siang, jadinya pak polisinya males nguji lagi. Atau gara-gara mengurus kolektif? Gak tau deh, yang penting saya ikut test. Semudian seorang petugas memanggil pemimpin kelompok kolektif. Kelompok itu pun mengelilingi sang petugas. Ya saya ikut aja... Si petugas menjelaskan bahwa test nya hanya untuk resmi-resmi an saja, tapi tetap serius. Salah sedikit ga apa. Ohhh gtu pak... ok deh.
  • 12:10 Saya pun dipanggil, dan saya ikut test. Semua mulus, hanya waktu angka delapan, waktu mau keluar, saya agak miring sehingga melewati batas. Ah ga apa-apa, pasti lulus koq.
  • 12:20 Saya menuju ruang foto. Di sana jumlah yang menunggu makin banyak. Jadi klo saya terlambat bisa-biasa ngantri lamaaaaa. Tapi klo terlalu cepat, jg bisa-bisa gak lulus test praktek. Heehehehhe. Lima belas menit saya menunggu panggilan untuk foto. Di situ ada tiga petugas. Satu untuk mencatat pesrta yang foto, dua melakukan pemotretan. Saat pencatatan peserta, kita berikan contoh tandatangan, kemudian kita difoto, dan memberikan cap jempol. Semuanya terkomputerisasi, kecuali pecatatan peserta.
  • 12:45 Porses telah selesai, karena prnter cektak SIM rusak, saya harus menggambilnya esok hari jam 9 pagi. Klo mau tunggu, 2 jam!!!!
MISSION COMPLETE!

Catatan: Waktu tidak presisi, ada perbedaan sampai 10 menit :)

01 November 2007

Saat SIM ku telat 1 bulan

Sudah satu bulan ini SIM C saya mati. (ya dikubur donk). Dan selama itu saya beruntung karea tidak pernah terkena razia kendaraan. Tapi sebenarnya saya memang sangat jarang terkena razia, jadi SIM saya mungkin selama 5 tahun ini kurang dari 10 kali “dilihat” pak polisi.
Karena saya dulu membuat SIM di Kediri maka saya tidak dapat memperpanjangnya kecuali di Kediri pula. Namun sekarang saya telah menjadi warna kota Surabaya dan saya berniat membuat SIM C baru di Surabaya saja.
Mulai lah saya mencari info mengenai prosedur dan harga pembuatan SIM C baru di samsat Kolombo Surabaya. Dari internet saya mendapat info “harga” SIM C di Jakarta sekitar 400rb. Wuik...hampir 0.5 jt. Wah terus terang saya keberatan jika segitu. “Ah..itu kan di Jakarta, mungkin di Surabaya hanya setengahnya”, begitu guman ku. Ternyata ada tetangga yang mejadi “makelar” SIM, dan Anda tau dia mematok berapa? 370 rb bro!!! Beda 30rb doang dari Jakarta. Shi***t!! Saya coba mencari “agen” lain, dan mendapat potongan 50rb dari harga tadi, menjadi 320 rb. Hmmm... masih cukup mahal. Jadi saya masih pikir-pikir lagi. Saya pun mencari info bagaimana cara untuk mengurus sendiri di Surabaya. Yang dimaksud “cara” adalah apakah akan mudah atau biasa saja. Di Internet saya ga berhasil mendapatkan info untuk Samsat Surabaya. Kebanyakan info untuk daerah Jakarta, Depok, atau Bandung. Dari teman kantor, saya dapat info klo Samsat Kolombo lumayan bagus pelayanannya. Sudah satu atap dan jelas. Ok deh, saya putuskan mengurus SIM C pada 31 Oktober 2007 di hari Rabu. Saya pun membuat surat ijin untuk terlambat masuk kerja.
Rabu, 31 Oktober 2007 pagi, saya makin bingung. Enaknya apakah ngurus sendiri dengan waktu setengah hari atau “nembak” aja ya? Tadi malam sih saya udah tanya-tanya ke tetangga, apa kah bisa harga 320 rb itu turun menjadi 250 rb. Hahahahh lumayan tuh. Trus, tetangga ku itu bilang, ya nanti tanya ke orang nya aja klo masalah harga. Ok deh, saya coba, dan pagi ini tetangga ku datang dan bilang “Wah orang nya ga bisa mas, lagi ngurus akte kelahiran anaknya”. Wah-wah, paling-paling alasan dibuat-buat karena saya menawar harganya. Ah jangan buruk sangka, mungkin memang lagi ngurus akte. Tapi saya bersyukur juga, karena saya jadi gak ragu lagi untuk memutuskan mengurus SIM sendiri!! Ok, waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Pertama, mumpung dapet ijin telat, saya bawa zx ku ke bengkel untuk service ke-3. Saya taruh bengkel dan pulang lagi untuk meminjam motor mertua. Dan saya pun memulai perjuangan di Kolombo.