Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

14 Januari 2008

Nonton TV

Nonton TV kan biasa aja, kenapa koq di ulas? Ya memang biasa aja, tapi kebetulan hari minggu kemarin koq ada hal yang ingin saya ulas. Sembari membuat program di laptop, saya menonton TV. Saya menonton mulai pukul 1 siang. Pertama yang kebetulan saya tonton adalah acara dokumenter di Metro TV. Judulnya lupa, bahasa inggris sih, tapi yang pasti artinya "Kebangkitan Terror melalui TV". Acara ini mengulas penggunaan media TV dan Internet oleh "teroris" untuk "propaganda" mereka. Pertama mereka menceritakan kejadian penyanderaan yang terjadi di gedung opera di Moscow, Rusia. Kemudian di selingi dengan penyanderaan wartawan perang di Iraq, kemudian kembali lagi ke Moscow. Yang saya ingin komentari dalam acara ini, sangat jelas sekali jika informasi yang diberikan memihak barat. Atau dengan kata lain acara ini dibuat untuk propaganda barat! Lihat saja cara mereka menyebut pejuang muslim Chechnia dengan sebutan teroris. Begitu juga dengan pejuang Iraq. Padahal mereka berjuang untuk kemerdekaan yang di rampas, dan menyiarkan perjuangannya di Internet atau TV! Bukan hanya iseng berbuat "onar" kepada orang lain. Bukankah yang "iseng" itu malah Amerika atau Rusia?? Bagaimana dengan perjuangan pejuang kita waktu melawan Belanda? Apakah itu juga disebut aksi teroris?
Karena sudah mengerti arah acara ini, maka saya tidak melanjutkan menontonya, saya ganti ke chanel RCTI. Saat itu ada film indonesia yang judulnya tidak tau juga, hanya ceritanya tentang tiga anak SMA yang membuat film dokumenter untuk acara perpisahan mereka. Lumayan gambarnya, gak berkualitas sinentron, ceritanya juga bisa dinikmati. Satu jam kemudian, saya beralih kembali ke Metro TV untuk menonton Diary Kick Andy. Acara ini saya bilang bagus. Menceritakan dan menjelaskan beberapa episode, seperti mengapa seorang buronan militer Timor-timor bisa tampil di Kick Andy. Begitu pula mengapa kick andy menampilkan preman Pasar Abang, Hercules, sebagai bintang tamu? Semuanya dijawab cukup memuaskan oleh Andy. Yang menarik lain buat saya adalah ketika Andy menjelaskan mengapa menampilkan Kangen Band? Padahal menurut sebagian besar orang Kangen Band tidak bagus kulaitas permusikan mereka. Ternyata team Andi memilih mereka karena perjuangan setiap personelnya. Tahu tidak? Vokalisnya adalah anak tukang becak (yang masih tetap membecak, walau tidak sering lagi). Begitu juga personel lainnya, ada yang anak tukang cendol, atau malah bekerja sebagai tukang semir. Andy mengatakan, "Kita tidak membahas kualitas musik di acara ini, tetapi perjuangan seseorang untuk sukses". Ada satu hal lain di akhir acara yang menarik buat saya. Andi mengatakan bahwa banyak pemirsa yang menganggap Andy terlalu kaku dalam membawakan acara, tidak seperti presenter lainnya yang lebih "ceria". Dan apa kata Andy, "Ya, mau bagaimana lagi". Hihihihi kapok mu kapan.
Acara selanjutnya, masih di Metro TV, adalah biografi Ahmadinejjad. Presiden Iran. Mengigat acara dokumenter sebelumnya mengecewakan, saya menduga acara ini juga akan mengecewakan. Dan memang benar, bisa dikatakan itu adalah biografi negatif tentang Ahmadinejad. Melihat dua acara yang menjelekkan Islam tersebut saya menjadi illfill terhadap Metro TV. Sebelumnya saya juga lihat film-film dokumenter di Metro memang seperti itu. Pernah dulu membahas senjata jenis baru yang dikembangkan Israel. Tentu saja, siapa "musuh" Israel? Ya anak-anak, wanita-wanita, penduduk sipil di Palestina. Dan tentu saja juga mereka menyebutnya untuk melawan teroris. So, hati-hati bung dalam menerima informasi. Perang pembelokan informasi sudah terjadi!
Sore hari di ANTV menyiarkan perebutan tempat 3 dan 4 Copa Indonesia. Pertandingannya diselenggarakan di stadion utama Gelora Bungkarno. Hal yang menarik bukan di pertadingannya, walau memang lumayan seru, tetapi saya lebih tertarik terhadap sekitar pertandingan. Di Gelora Bungkarno sudah ada papan iklan elektronik, seperti di liga Inggris atau Italia tuh! Eh tapi hanya di area tengah lapangan. Trus, saya lihat polisi yang berjaga berdiri menghadap penonton, tidak menghadap ke lapangan seperti di pertandingan liga biasa. Yah walau hanya sedikit peningkatan, tapi saya berharap persepakbolaan kita makin maju.

Tidak ada komentar: