Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

17 Januari 2008

"Serangan" di Kediri

Lagi-lagi persepak bolaan Indonesia tercoreng. Kali ini melibatkan Aremania. Mereka mengamuk dan membakar sarana stadion Brawijaya Kediri. Iya, Kediri, bukan di Malang. Bisa-bisanya mereka merusak milik kota lain. Untung saja warga kediri bukan kaum korak sehingga tidak terjadi tawuran massal. Penyebab kerusuhan ini adalah di anulirnya 3 buah gol Arema. Pada babak pertama, ada 2 gol yang dianulir. Gol pertama memang terlihat tidak off set, seharusnya ini menjadi gol. Namun gol kedua, terlihat dengan jelas off set. Nah pada saat itulah hakim garis di gampar dari belakang oleh Aremania yang tiba-tiba masuk ke lapangan. Saat itu pertandingan di tunda sampai 15 menit.
Di babak kedua saya tidak menonton karena bermain winning :), tetapi pada sesi ulasan pertandigan terlihat memang seharusnya gol ke 4 Arema bisa sah. Namun wasit menyatakan offset, dan akhirnya...kerusuhan besar terjadi. Namun, bagaimanapun juga seharusnya para kera-kera ngalam itu gak boleh merusak stadion Brawijaya. Stadion ini dibangun dengan dana pemkot Kediri, jadi milik warga Kediri. Bagaimana jika warga Kediri tidak terima? Bisa terjadi perang kota!! PSSI harus tegas menyikapi ini. Jika Bonek merusak stadionnya sendiri saja di hukum keras, bagaimana dengan Aremania?
17/01/2008 00:20 Liga Indonesia
Pertandingan Arema-Persiwa Rusuh

Liputan6.com, Kediri: Pertandingan delapan besar Liga Indonesia antara Arema Malang melawan Persiwa, Wamena, di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Rabu (16/1), diwarnai kerusuhan. Keributan terjadi pada menit ke-75 saat suporter Arema masuk ke lapangan dan memukul hakim garis Suparman. Aksi tersebut memancing ribuan Aremania turun ke lapangan.

Suasana semakin memanas saat sekelompok pendukung Arema mencari wasit, namun petugas keburu memblokade jalan. Kecewa karena dilarang, pendukung fanatik Arema menyerang petugas dan merusak tiang gawang serta papan reklame. Merasa kurang puas, mereka kemudian membakar bangku cadangan dan bendera PSSI. Aksi anarkis itu dapat diantisipasi setelah polisi melakukan pendekatan persuasif. Agar kerusuhan tidak semakin meluas polisi menggiring suporter Arema keluar dari stadion.

Kerusuhan ini dipicu kekecewaan Aremania terhadap wasit karena dua gol kesebelasan kesayanganya tidak disahkan wasit Jajat Sudrajat. Keributan sebenarnya sudah terasa sejak babak pertama. Pada menit ke 36 asisten wasit Yuli Suratno dipukul oleh suporter Arema hingga pingsan sehingga harus ditandu keluar oleh petugas medis.

Akibat kejadian ini, pertandingan sempat terhenti sekitar 15 menit. Namun, akhirnya pertandingan tak dilanjutkan dalam kedudukan 2-1 untuk Persiwa Wamena. Berkaitan dengan insiden tersebut, Badan Liga Indonesia mencabut pelaksanaan semua pertandingan yang dimainkan di Stadion Brawijaya karena prasarananya rusak.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

Tidak ada komentar: