Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

27 Januari 2018

Busur EFG karya sendiri

Busur fiber ini saya beri nama ZX 130 karena sesuai dengan warnanya yang hijau seperti warna sepeda motor zx 130. 
Busur ini adalah busur pertama dan satu-satunya yang saya rakit sendiri. 
Cukup lama saya membeli bahan-bahan untuk rakit, sebelum akhirnya menjadi busur. Awalnya busur ini bertipe persia, sengan handle yang melengkung. Namun pada percobaan pertama perakitan, ternyata handle patah setelah saya diamkan busur selama semalaman.
Sempat marasa putus asa karena harus mencari lagi handle pengganti, namun akhirnya  kembali bersemangat untuk merakit lagi. Dari pengamatan terhadap perkembangan busur fiber, para pembuat busur fiber melakukan tapper pada fiber pada bagian ujung siyah. Tujuannya agar energi pegas tersebar merata dari pangkal sampai ujung siyah. 
Maka diputuskan untuk sekalian melakukan tapper pada fiber yang akan dirakit ini. 
Spesifikasi fiber, panjang 120cm, lebar 4cm, tebal 6mm. 
Dipotong sehingga tersisa panjang 110 cm. 
Dari informasi beberapa rekan, memang fiber 6mm sering "memakan korban" handle karena terlalu tebal. Terutama di model persia.
Rata-rata pembuat busur fiber lebih menyukai fiber dengan tebal 4-5mm. 
Dengan perubahan rencana awal (awalnya tanpa tapper), maka siyah perlu ditipiskan agar pas dengan ujung fiber yang lebarnya 2cm (setelah ditapper).
Dengan peralatan yang terbatas dan minimnya pengalaman, pengerjaan penipisan siyah memakan waktu lebih dari 1minggu.
Selain itu, model busur saya rubah menjadi model turkis. Handle yang patah saya modifikasi untuk dijadikan bagian depan handle.
Busur model turkis menggunakan dua bagian handle (depan dan belakang) yang mengapit fiber. 
Sedang handle belakang saya menggunakan ex handle busur laminasi pvc-bambu yang telah patah. 
Handle ini dimodifikasi juga agar menjadi lebih tipis karena sebelumnya merupakan handle bagian depan.
Kelebihan pembuatan busur model turkis adalah tidak diperlukan klem C karena cukup menempelkan kayu ke fiber. (jika ada klem C, sebaiknya tetap digunakan agar lebih rekat).
Sebagai pengganti klem C, saya gunakan tali sumbu untuk mengikat bagian handle yang telah saya lem dengan lem epoxy.Saya diamkan lem selama 24 jam.
Dikarenakan pengerjaan handle tidak halus, maka posisi kayu tidak mengapit fiber dengan sempurna. Ada bagian-bagian yg tidak menempel di fiber. 
Untuk ini saya akali dengan memasukkan lem Epoxy cair (sejenis lem alteco/lem G) kedalam ronga-rongga yang ada, ditambah dengan serbuk gergaji. Saya diamkan lagi 24 jam.
Pengeleman dengan epoxy cair atau pun yang pasta dilakukan satu persatu dari bagian handle, tidak sekaligus bagian depan dan belakang.
Selanjutnya dilakukan pengeleman pada kedua siyah, dengan cara yang sama.
Setelah proses pengeleman selesai, maka dilanjutkan dengan proses melilit dengan bendang nylon. 
Fungsi lilitan ini sangat penting, karena sebenarnya adalah penambat utama bagian siyah, handle, dan fiber. Pengguaan lem saja tidak akan dapat menahan fiber dan kayu.
Mungkin jika lem yang digunakan memiliki ramuan seperti pada busur laminasi tidak diperlukan lagi penggunaan lilitan nylon.
Proses pelilitan diharuskan rapat dan kuat. Makin rapat, maka semakin kompak busur dan fiber bersatu. Terlebih lagi busur dengan tarikan diatas 40 lbs.
Jika proses lilitan selesai, maka tinggal dibuatkan string busur. Saya menggunakan string eks busur Cartel yang telah putus. Busur Cartel memiliki string yang panjang nya 70".
Walau sudah putus, masih lebih dari cukup untuk dijadikan string busur fiber ini.
Hasil pengetesan busur ini, kesan pertama, jauh lebih enak daripada busur laminasi pvc-fiber yang pernah saya gunakan. Akurasi cukup baik untuk jarak dibawah 20m. 
Saya coba jarak 40m, ternyata tidak sampai.Hand-shock, cukup terasa. Mungkin karena bentuk siyah yang masih besar. Tarikan busur masih belum sesuai dengan harapan.
Awalnya diperkirakan bisa sampai 40lbs. Ternyata masih jauh. Jika ingin menambah tarikan, maka bisa dilakukan pemotongan fiber hingga menjadi 90-80cm. 
Atau juga dengan memanjangkan handle bagian belakang sampai sekitar 30cm.




Update:
Karena ikatan siyah dirasa sudah kendor, maka saya putuskan sekalian menaikkan lbs dengan cara memotong fiber 4 cm di setiap ujung.
Selain itu handle saya sesuaikan genggaman karena yang lama terlalu besar sehingga membuat sakit tangan. Siyah juga saya ganti dengan siyah ex Busur bambu. Plus ditambah stiker untuk mempercantik




3 komentar:

Andi Supakti mengatakan...

Cakep kang busurnya....
Kalo bisa terus berkarya... Jangan lupa di share proses dan hasilnya...
Mudah-mudahan bisa memberikan motivasi yg lain untuk membuat sendiri.....

Gue!Shindu mengatakan...

Alahamdulillah kang, bisa buat walau sangat jauh dari standart hehe.
Sekarang tinggal belajar untuk menguasai busur ini dengan segala keterbatasannya :D

Unknown mengatakan...

Kang saya punya efg 6mm,panjang 110 cm.kira kira kalau pake siyah mahoni gak bakalan patah tuh.secara efg 6mm kuat bgt