Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

09 Juni 2008

FPI + Banser NU = ?


Agaknya tingkat "kenabian" Mirza Gulam Ahmad masih kalah dengan tingkat "kenabian" Abdurahman Wahid. Coba lihat sekarang. Gara-gara FPi menghina Wahid, langsung gelombang kemarahan muncul di seluruh wilayah Jawa (terutama Jawa Timur). Ber-ratus-ratus orang (mungkin sudah ribuan ya?) "terpanggil" untuk "berjihad" melawan FPI. Dari yang hanya bermodal keberanian, sampai bermodal tenaga dalam.

Tidak tanggung-tanggung, mereka menamakan diri "Pasukan Berani Mati"! Sebuah pasukan yang mengerikan. Semangat mereka setara dengan pasukan Salahuddin ketika menaklukkan Al Quds dari tangan pasukan Salib. Bedanya, jika pasukan Salahuddin jihad atas nama Alloh, maka mereka jihad atas nama Abdurrahman Wahid.

Jika saya menjadi Abd. Wahid, sepertinya saya sudah tidak perlu takut apa-apa, karena di kelilingi prajurit loyal yang siap mati demi saya. Makanya Wahid saat mengeluarkan pendapat/komentar tidak pernah "sungkan". To the point langsung, walaupun yang dia komentari itu sekelas Jendral. Mungkin harusnya FPI dan Wahid itu bersatu. Coba bayangkan, FPI yang sendiri saja berani mensweeping tepat-tempat maksiat, apalagi jika digabungkan kekuatan laskar Wahid! Sunggu menjadi kekuatan yang hebat! Dalam bayangan saya, pasti negara menjadi aman, polisi gak perlu kerja lagi, ada kemaksiatan sedikit, langsung FPI + Laskar Wahid bergerak untuk memberantasnya. Begitu pula ketika kriminalitas terjadi, FPI dan Laskar Wahid akan mengejar sampai ke sarang-sarangnya! Tetapi "impian" saya yang paling saya ingin terjadi adalah penguasaan aset-aset bangsa dari tangan asing! Begitu bahagia rasanya jika FPI + Laskar Wahid berhasil mengasai kilang minyak yang dikuasai Cevron atau Exxon. Atau, ketika FPI dan Laskar Wahid menggrebek Namru II (Lab Senjata Biologi Rahasia USA di Indonesia). Semuanya dapat terlaksana cukup dengan perintah dari Wahid.

Tapi...semuanya hanya mimpi, mungkin nanti yang akan saya lihat adalah "perang" antara Laskar Wahid dan FPI, tentu yang senang adalah Ahmadiyah karena musuh mereka sudah berkurang satu atau mungkin dua (kalo sama-sama babak belur antara FPI dan laskar Wahdi). Kemaksiatan tetap berjaya dan tertawa-tawa. Wanita-wanita makin menggumbar aurat. Akhirnya, Alloh menjatuhkan murkanya dengan bencana alam yang menimpa dengan dasyatnya, atau kelaparan yang menyelimuti mayoritas penduduk Indonesia melalui kenaikan BBM, Harga Pokok, dll.

Tidak ada komentar: