Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

14 Mei 2008

Tidak ada subsidi BBM????

Hari ini dapet file PDF dari milis. Isinya bahwa ternyata pemerintah selama ini tidak pernah subsidi BBM!! Subsidi BBM itu bohong! Malah harusnya pemerintah mendapatkan keuntungan dari kilang minyak!
Benarkah ini???


Jika harga minyak Internasional US$ 125/barrel dan biaya
US$ 15/barrel serta impor 200 ribu bph maka pemerintah
Indonesia dengan harga Rp 4.500/liter (US$ 77/brl) untung
US$ 49,4 juta per hari atau Rp 165,8 Trilyun dalam
setahun (1US@=Rp 9.200).
Pemerintah Untung Rp 165,8 Trilyun!
Bohong besar jika bilang Pemerintah rugi Rp 123 Trilyun!

Wah jika hal ini benar terjadi,....sungguh teganya pemerintah pada rakyat!

Point-point penting:

Energi Untuk siapa?
Indonesia ekspor 70% batubara ke luar negeri
Indonesia pengekspor LNG terbesar di dunia
Indonesia ekspor 500 ribu bph minyak
Sementara listrik sering padam, rakyat antri gas, minyak
tanah dan bensin. Energi Indonesia untuk siapa? (Kompas)
Jika energi diprioritaskan untuk dalam negeri dan
Pembangkit listrik PLN yang memakai BBM dialihkan ke
PLTA, PLTG, atau batubara, maka Indonesia tak perlu
impor BBM sama sekali. Indonesia butuh pemimpin
cerdas!

90% minyak Indonesia dikelola perusahaan asing!
Keuntungan Perusahaan Migas yang beroperasi di Indonesia, Exxon Mobil tahun 2007 sebesar US$ 40,6
milyar (Rp 373 trilyun) dari pendapatan US$ 114,9 milyar (RP 1.057 trilyun –CNN).
Bagi hasil migas sebesar 85:15 untuk pemerintah dan perusahaan asing baru dilakukan setelah dipotong “Cost
Recovery” yang besarnya ditetapkan perusahaan asing.
Jika tidak tersisa, Indonesia tidak dapat.
Di Blok Natuna setelah dipotong Cost Recovery Indonesia dapat 0 dan Exxon 100% (Kompas, 13 Oktober 2006)
Transparansi International Indonesia menemukan biaya senang-senang main golf dimasukkan dalam Cost Recovery (DetikFinance.com)

Solusi Pro Rakyat
Kenakan PPN 20% untuk Pertamax. Pajak masuk negara.
Kenaikan harga BBM masuk ke perusahaan minyak.
Menaikkan harga Premium menyusahkan rakyat kecil dan menguntungkan perusahaan minyak
Kendaraan pribadi harus beli Pertamax
Premium hanya boleh dibeli angkutan umum
Jika pemerintah tidak bisa mengawasi ribuan pom bensin, apalagi penyaluran BLT ke puluhan juta rakyat
Pajak STNK Mobil Mewah 10% dari harga jual
PPN Ekspor 20% untuk Perkebunan (Kelapa Sawit) dan Barang Tambang
Nasionalisasi Perusahaan Minyak Asing di Indonesia

Perbandingan Harga BBM
Negara US$/Ltr Rp/Ltr Populasi GNP/Kapita
Venezuela 0,05 460 26.000.000 3.490
Turkmenistan 0,08 736 5.000.000 1.120
Iran 0,09 828 68.000.000 2.010
Nigeria 0,10 920 129.000.000 350
Kuwait 0,21 1.932 2.400.000 17.960
Mesir 0,25 2.300 78.000.000 1.390
Indonesia 0,49 4.500 220.000.000 810
Malaysia 0,53 4.876 24.000.000 3.880
Cina 0,64 5.888 1.300.000.000 1.100
AS 0,92 8.464 296.000.000 37.870
Jepang 1,01 9.292 128.000.000 34.180

Perbandingan Konsumsi BBM
Negara Ranking Konsumsi GNP/Kapita
Singapura 1 59,5 21.230
AS 7 25,8 37.870
Jepang 23 15,6 34.180
Jerman 36 12,4 25.270
Malaysia 47 7,8 3.880
Botswana 87 3,7 3.530
Namibia 98 2,6 1.930
Indonesia 116 1,7 810



Tidak ada komentar: