Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

06 Juli 2021

Bertobat di RS Dr SOETOMO Surabaya

Dikarenakan selama satu pekan saya tidak enak badan dengan keluhan sakit kepala, otot nyeri, mual maka saya berobat dengan BPJS. Karena kondisi covid klinik pertama hanya melayani pemeriksaan secara online. Maka saya langsung dirujuk di RS Al Irsyad ke spesialis penyakit dalam. Dokter spesialis dalam setelah saya menceritakan saya di diagnosis Spondyloarthritis, maka diberikan rujukan lebih lanjut ke rumah sakit kelas A yaitu RS Soetomo. 

Melalui tulisan ini saya akan membagikan pengalaman bertobat. Tentu saya mencari informasi terlebih dulu prosedurnya. Namun di situs rumah sakit tidak terlalu jelas. Akhirnya saya bertanya ke admin IG dari RS Soetomo. Alhamdulillah mendapat informasi. Admin memberikan info bahwa poli reumatologi buka pada hari Senin, Rabu, Kamis. Sedang jadwal buka loket pendaftaran awal adalah pukul 7:00 sampai 13:00.

Kartu berobat RSUD Dr Soetomo


Saya sampai di RS sekitar pukul 7:30, langsung ke gedung Instalasi Rawat Jalan. Bertanya pada petugas bagian pendaftaran untuk pasien baru bagaimana prosesnnya. Saya diberikan kartu berobat warna kuning, dipersilahkan mengisi data di kartu tersebut. Setelah mengisi kartu, antri untuk skrining covid. Antrinya sekitar 15 menit dengan cara antri berdiri. Nanti petugas akan menanyakan terkait gejala covid, dan melakukan pengecekan berkas. Setelah antri skrining dipersilahkan mengambil antrian pasien baru yang lokasinya ada di sebelah admin skrining. Bentuknya adalah anjungan mandiri, tinggal pencet tombol keluar nomor antrian. Saya mendapat nomor antrian B-30, kemudian saya tunggu di depan loket daftar baru. Ruangannya luas dan tidak terlalu banyak yang antri. Saat saya datang nomor antrian sudah 18. Sekitar 15 menit datang giliran nomor 30. Saya mempersiapkan berkas-berkasnya yaitu: Copy BPJS, Copy Rujukan dari Fakes, dan Copy Rujukan dari RS Al Irsyad. Petugas kemudian memberikan Surat Eligibilitas Peserta (SEP). Oh ya jika belum sempat foto copy maka di gedung IRJ terdapat tempat foto copy gratis. Lokasinya di mini market IRJ. 

Copy dari SEP JKN


Saya langsung menuju Poli reumatologi yang lokasinya ada di lantai 3. Naik lift ke lantai 3, kemudian ke ujung barat gedung (di depan poli jantung). Saya tanya pasien di situ, untuk daftar polinya bagaimana? Di bilang ke loktet dulu, yang lokasinya ada di sisi timur gedung (tetap di lantai 3). Maka saya menuju ke loket tersebut dan bertanya. Untuk pasien baru ternyata tidak perlu daftar di loket, langsung serahkan ke admin di Poli yang dituju. Akhirnya balik lagi poli dan langsung menyerahkan berkas ke admin yang berjaga, dan di suruh untuk menunggu di ruang tunggu. Beberapa menit kemudian petugas keluar dan menyerahkan nomor antrian kepada pasien yang menunggu. Saya mendapat nomor antrian RHE-30. 



Saat itu nomor antrian menunjukkan nomor RHE-8. Wah lumayan lama ini. Saya perhatikan di dalam ada sekitar 6 dokter. Berarti nanti antriannya kelipatan 6. Saya menunggu sekitar 30 menit untuk ke nomor 30. Setelah masuk dilakukan pemeriksaan tensi dan data fisik seperti berat dan tinggi badan. Setelah itu menunggu lagi sekitar 5 menit untuk mendapat giliran pemeriksaan oleh dokter. Karena pasien baru, saya menceritakan riwayat sakit saya, sebelumnya ditangani siapa dan menyerakan hasil lab yang pernah saya lakukan selama ini. Dokter melakukan pemeriksaan fisik (untuk mengecek peradangan di otot). Dari pengecekan sepertinya dokter menyimpulkan saya baik-baik saja (masih belum parah). Karena saya belum ada data di RS Sotetomo maka dokter perlu melakukan konsultasi ke dokter konsultan. Kebetulan sekali, dokter konsultannya adalah dokter yang selama ini tempat saya berkonsultasi. Dokter Konsultan jadwalnya jam 10. Jadi saya harus menunggu 30 menit lagi. Sambil menunggu saya sempatkan menulis blog ini.
Sekitar pukul 10:07 dokter Konsultan datang dan pasien yang melakukan konsultasi dipanggil satu persatu. Saya tidak termasuk yang dipanggil kloter pertama. Lumayan lama proses konsultasi ke dokter konsultan, saya perthatikan ada yang dilakukan pengecekan fisik ada pula yang hanya konsultasi biasa. 
Saya hanya konsultasi biasa, sepertinya dokter hanya bertanya mengenai dosis opnbatnya.
Dokter memberikan rujukan untuk cek sintar X tulang belakang dan cek darah untuk data di RS Soetomo. Surat rujukan dibuat pukul 11:30. Dokter memberikan informasi bahwa unit Rotgent buka sampai pukul 12:30. Selain rujukan lab, dokter juga memberikan resep obat untuk diambil di unit farmasi. 

Maka saat itu saya membawa tiga berkas, yaitu berkas obat/resep, kemudian berkas pengantar/rujukan untuk Rontgen, serta rujukan untuk pemeriksaan darah. Maka langkahnya saya mengumpulkan berkas resep dulu ke bagian farmasi. Sebelumnya difoto copy dulu berkas tersebut. Langsung ke bagian fotocopy bilang fotocopy untuk farmasi, nanti petugas fotocopy sudah tau apa yang harus dilakukan. Foto copy tersebut di kumpulkan ke kerangjang yang ada di farmasi. Setelah itu pindah ke Gedung Diagnostic Center (DC). Gedung tersebut ada di sebelah kiri gedung IRJ. Di gedung ini memiliki sistem antrian sendiri. Untuk pemeriksaan darah antrian A, untuk pemeriksaan radiologi di antrian D. Maka saya ambil dua antrian tersebut. Karena sudah siang hari, maka tidak ada antrian panjang, saya langsung dipanggil, setelah di depan di suruh fotocopy dulu. Seperti biasa disitu juga terdapat tempat fotocopy gratis. Saya fotocopy berkas sesuai permintaan dan kembali ke loket pendaftaran. Pertama saya lakukan adalah pemeriksaan rontgen karena jam tutupnya sudah mendekati. Saat pendaftaran ternyata data tidak ada. Wah ada apa ya? Petugas menyarankan kembali ke poli reumatalogi untuk menanyakan. Saya langsung kembali ke poli, Alhamdulillah masih ada petugas dan dokternya. Saya informasikan masalahnya kemudian dokter melakukan input (lagi). Kembali ke gedung DC dan langsung ke loket sebelumnya (karena saya lihat tidak ada antrian). Dicek kembali, petugas bilang belum ada. Kemudian petugas meminta kartu berobat saya, ternyata nomor RM saya tidak jelas di kertas sehingga saat input tidak ada. Setelah melihat nomor RM dikartu baru datanya muncul. Alhamdulillah lanjut ke ruang rontgen yang lokasinya ada di lantai 2. Sepertinya saat itu saya pasien terakhir. Hasil rontgen bisa diambil besok di jam kerja, atau diambil saat kontrol lagi, berarti bulan depan. Setelah itu giliran untuk cek darah, namun ternyata harus cek saat puasa. Akhirnya tidak jadi. Untuk cek darah, bisa dilakukan kapan saja, karena buka 24 jam. Bisa hari Sabtu, atau Ahad, bisa malam, pagi sesuai waktu yang tersedia. 



Kembali ke pengambilan obat. Waktu menunjukkan 13:00, maka saya kembali ke farmasi. Oh ya setelah mengumpulkan resep di loket, maka tunggu sampai ada panggilan nomor antrian. Nah panggilan nomor antrian ini yang saya tinggal. Setelah kembali lagi di Farmasi saya tanya ke bagian loket apakah sudah dipanggil, ternyata belum. Ya sudah saya tinggal sholat dulu di Lt 3 (di samping poli jantung). Untuk loket farmasi tutup pukul 14:00. Setelah sholat saya tanya lagi ke loket, ternyata sudah ada, berarti sebetulnya saya sudah dipanggil. Sebtulnya tidak perlu nomor antrian tidak masalah sih, nanti juga tetap di panggil di loket penyerahan obat. Infonya sih lamanya dari ngumpulkan resep sampai dipanggil itu 2 jam lebih. Baiklah saya menunggu obat bersama ratusan orang lain. Alhamdulillah tempat tunggunya luas, jadi banyak kursi yang kosong juga, beberapa orang tampak tidur di kursi yang kosong tersebut. Sekitar pukul 15:00 an akhirnya dipanggil juga. Saya dapat se-kresek obat dari RS. Alhamdulillah tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. 

Maka selesailah pengalaman periksa dengan BPJS di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Tidak ada komentar: