Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Cari Blog Ini

07 Oktober 2010

Pembajakan Kereta Api di Belanda oleh RMS th 1977




Pembajakan pertama



Pada tahun 1975, bekas koloni Suriname memperoleh kemerdekaan. Ratu Juliana Ratu Juliana dengan bangga menyatakan bahwa "setiap orang memiliki hak untuk kebebasan". Tetapi para Mollucans (orang2 maluku -- RMS) merasa bahwa mereka diperlakukan tidak adil, karena mereka masih tidak bebas (dari kekuasaan negara Indonsia). Mereka merencanakan untuk melakukan tindakan yang drastis sehingga keberadaan mereka menarik perhatian dunia.

Aksi mereka di mulai pada tanggal 2 Desember. Tujuh teroris memaksa kereta berhenti, dan membajaknya. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah rangkaian kereta disandera. Tuntutan mereka sederhana. Mereka ingin disediakan bus ke bandara Schiphol dimana menunggu pesawat yang akan membawa mereka ke tempat yang aman.

Drama penyanderaan ini memakan korban 3 orang yang disandera.

Penyanderaan terjadi selama 13 hari. Selama 13 hari itu, ternyata terjadi hubungan batin antara teroris dan sandera. Dinginnya suhu dan kondisi sulit membuat penyanderaan selesai, teroris menyerah setelah pemerintah secara resmi memulai perundingan dengan RMS.

Pembajakan ke 2


Dua tahun setelah pembajakan kereta pertama, teroris RMS membajak kereta ke 2. Pembajakan ini akan menjadi pembajakan yang terkenal dengan pembajakan De Punt yang di atasi dengan serangan militer.

Tanggal 23 Mei 1997 teroris yang telah ada diatas kereta menarik rem emergency dan kemudian membajaknya dengan membunuh masinis. Peristiwa ini terjadi di areal desa terpencil deket De Punt. Total ada 54 sandera. Pada saat bersamaan terjadi pula penyanderaan di sebuah sekolah dasar dimana 105 murid dan 5 guru menjadi sandera.

Motif penyanderaan ini karena para teroris RMS merasa masih tidak diperlakukan dengan baik oleh pemerintah sejak penyanderaan pertama 2 tahun lalu.

Proses membebasan sandera dilakukan. Untuk penyanderaan di sekolah, polisi "meracuni" makanan yang akan diberikan pada anak-anak, sehingga anak-anak tersebut sakit yang kemudian diperiksa oleh dokter dan dokter menyebut mereka terkena meningitis. Akibatnya seluruh anak-anak tersebut dibebaskan. Tinggal 5 guru yang disandera.

Sedangkan untuk penyanderaan kereta api, polisi telah memiliki gambaran yang baik situasinya. Sandera yang dibebaskan di interogasi untuk meberikan informasi, kemudian dengan teropong malam digunakan untuk melihat apa yang terjadi di kereta. Dan yang paling bagus adalah ternyata para teroris melakukan kontak satu dengan lainya (teroris yang di kereta api dan yang di sekolah), polisi menyadapnya dan mendapatkan informasi yang sangat baik. Tetapi ketika teroris menyadari bahwa telepon mereka disadap, langsung mereka memutus sabungan telepon mereka.

Proses perundingan terhadap teroris tidak berhasil, karena mereka tidak percaya lagi kepada pemerintah.

Operasi penyelamatan.
Tanggal 11 Juni, pagi hari yang tenang dikagetkan dengan suara keras dari dua F104 yang terbang rendah dengan afterburner penuh! Tiga atau empatkali jet-jet tempur tersebut terbang redah. Tujuannya ada tiga, pertama, sonic boom akan menghancurkan jendela sehingga akses masuk lebih mudah. Kedua, sonic boom akan membuat para sandera menunduk dan berlindung. Dan terakhir, tentu akan membuat bingung para teroris.

Langung setelah pesawat tempur melakukan manuver terakhir, berondongan tembakan di arahkan ke gerbong kelas pertama dan kompartemen. Gerbong kelas pertama diyakini adalah posisi para teroris. Mereka sengaja membagi kereta menjadi 3 bagian. Yaitu gerbong untuk sandera wanita, gerbong untuk sandera pria, dan gerbong untuk para teroris. Ini tentu mempermudah kerja pasukan khusus anti teror dari marinir belanda. Sedikitnya 15000 peluru di muntahkan ke gerbong tempat teroris. Akibatnya sebagian besar teroris tewas. Namun ada 1 sandera tewas karena kebetulan sandera tersebut berada di gerbong tempat teroris.
Pasukan juga melakukan penyerbuan ke dalam kereta. Mereka membawa bingkai kayu yang ukurannya sesuai dengan ukuran pintu kereta. Bingkai kayu tersebut dipasangkan peledak sehingga pintu-pintu kereta tersebut dapat di ledakkan dan pasukan menyerbu masuk untuk membebaskan sendera.

Bagaimana dengan kondisi penyanderaan di sekolah? Tentu saja dilakukan pula operasi pembebasan, walau tidak sebrutal yang terjadi penyanderaan kereta api. Marinir tidak menyerbu dari pintu atau jendela. Merka tau posisi para sandera dan memutuskan untuk mendobrak langsung ke posisis tersebut. Sebuah kendaraan lapis baja dan bahan peledak menghancurkan dinding. Dari lubang tersebut pasukan dengan cepat membebaskan sandera.




Cuplikan berita
http://www.youtube.com/watch?v=Y-Vp96RLLnk&feature=related


Time line:
* May 23 9:00AM: Start of the hijack
* May 24 : The national broadcast NOS reads the letter with demands
* May 25 : Elections for national parliament, ultimatum expires without anything happening
* May 26 : A handcuffed hostage is taken outside the train and then taken aboard again
* May 28 : Hostages clean up the train, 60 activists offer themselves as alternative hostages
* May 29 : Negotiations about releasing a pregnant woman are cut off
* May 30 : Second week of crisis
* May 31 : For the first time the hijackers ask for a negotiator
* June 1 : The hijackers ask for an ambulance but later retract the request
* June 4 : 2 negotiators talk for hours with the hijackers
* June 5 : 2 pregnant women, including Annie Brouwer (later mayor of Utrecht), are allowed to leave the train
* June 8 : An ill passenger is released
* June 9 : 2 negotiators talk again to the hijackers for hours
* June 11 5:00AM: In the morning the crisis is ended after 482 hours

Kejadian tersebut telah di film kan di belanda.
http://www.youtube.com/watch?v=Jh5afna8rAE&feature=related










SUMBER:
http://forums.railpictures.net/showt...oto=nextoldest
http://en.wikipedia.org/wiki/1977_Du...hostage_crisis
http://www.hareninbeeld.nl/foto/thum...lbum=83&page=2



Tidak ada komentar: