tersimpan. Marik kita simak cerita dari saya
1. Dompet dengan Peta Singapore
1. Dompet dengan Peta Singapore
Ceritanya dulu nemu dompet waktu bongkar-bongkar gudang. Eh pas lagi main, dompet nemu itu kena pecahan telur busuk, akhirnya aku nangis. Trus my mom beliin dompet baru. Ya ini dompetnya ada gambar peta Singapore (ga nyangka ternyata pernah ke singapore beneran). Dompet ini adalah dompet ku sejak sekitar kelas 4 SD s/d ... ga tau kapan terakhir pake.
2. Batu Ajaib
Batu ini saya temukan di....embuh lali wis an, kapan juga udah lupa. Kemungkinannya nemu di kali waktu masih di Besuki. Kemungkinan lain nemu di pinggir lapangan sepak bola Perumahan Puri Indah (sebelah nya Wisma Kusuma Indah, Pondok Gede). Jadi perkiraan dapat batu ini ketika kelas 4-5 SD. Ajaibnya apa? Ga ada sih hehehe, cuma klo lg kebelet beol, trus pegang batu itu jadi ga kebelet lagi haahahah.
3. Kaca pembesar dan Termometer Ruangan
Dua benda ini di berikan oleh alm. Om Gatot. Ah..kangen rasanya dengan alm. Waktu itu om lagi mo balik ke Lampung setelah pulang dari Kediri. Jadi mampir ke Jakarta. Banyak barang yang diberikan sih, selain dua benda di atas, termasuk juga kaset M Jackson.
4. Arloji Tag Heuer
3. Kaca pembesar dan Termometer Ruangan
Dua benda ini di berikan oleh alm. Om Gatot. Ah..kangen rasanya dengan alm. Waktu itu om lagi mo balik ke Lampung setelah pulang dari Kediri. Jadi mampir ke Jakarta. Banyak barang yang diberikan sih, selain dua benda di atas, termasuk juga kaset M Jackson.
4. Arloji Tag Heuer
Jam ini merupakan hasil dari transaksi senilai Rp 20.000 dengan teman SMP yang namanya Wahyu Prasetyo. Transaksi dilakukan di rumahnya. Lumayan lah jam ini buat gaya-gayaan. Waktu kejadian: Kelas 1 SMP
5. Cat Air SAKURA
Pas 17an di komplek WKI (Wisma Kusuma Indah), saya menang lomba bakiak. Wah seneng banget deh dikasih hadiah yang dibungkus kertas coklat. Setelah dibuka, ternyata salah satunya adalah cat air. Dengan merek sakura dan tulisan Jepang nya, rasanya diri ini telah menjadi maestro lukis internasional. Bener-benar luar biasa khayalan ga mutu itu. Waktu kejadian: kelas 1 SMP
6. Lepak "BoxTon"
Lepak ajaib ini ditemukan disebuah kolong bangku kelas yang telah kosong. Waktu ditemukan berisi macam-macam benang dan peralatan jahit lainnya. Btw waktu itu koq ga aku kasih ke guru ya? biar dibalikin.. :D
Akhirnya setelah berpindah tangan, lepak ini terus menemaniku sampai kelas 3 SMP. Jadi nemunya ini di SMP 259 Jakarta Timur. Nah pas kelas 3 SMP (177 Jaksel), my classmate, Nasikin, ngerobohin meja sampe lepak ku yang ada di kolongnya jatuh trus kegencet meja. Jadinya seperti yang terlihat sekarang, lepak itu penyok-penyok.
7. Printer Canon
Pertama kali aku ngeprint (sendiri) dalam hidup ku adalah dengan printer ini. Waktu itu ngeprint gambar yang dibuat dengan program DOS. Gambarnya hitam putih, bener primitif banget deh klo dibanding dengan sekarang. Waktu kejadian: Kelas 2 SMP 177.
8. Rader colongan
Satu lagi kisah hitam di hidup ku! Waktu kelas 2 SMP ada mata pelajaran Tata Busana alias jahit menjahit. Maka rader adalah tool yang penting untuk dimiliki. Kebetulan ada tugas yang harus dikerjakan dirumah, tapi gw ga punya rader!! Akhirnya timbul ide untuk "meminjam" rader punya sekolah untuk dibawa pulang. Dan ternyata "lupa" mengembalikan sampai sekarang :D
9. G-Shock
Saat itu lagi hot-hotnya jam GShock, akhirnya banyak siluman GShock muncul di pedagang-pedagang pinggir jalan di ps. Senen. Dah terbelilah jam GShock seharga 20ribu... dijual...di jual...
Waktu kejadian: Lupa, kira-kira sih pas masih SMP.
9. Kolektor Uang
Saya selama hidup ini memiliki beberapa kegilaan (seperti dalam novel Laskar Pelangi). Salah satunya adalah kegilaan pada mata uang asling dan ga umum. Kemarin waktu bongkar-bongkar peti harta karun, saya ga menemukan koleksi lengkapnya. Kemana yah?? Yang ditemukan hanya uang-uang diatas. Tapi lumayan lah, antik untuk jaman sekarang.
10. Stempel Kerajaan
Nah kali ini, saya kena kegilaan nomor 20, "Tergila-gila dengan Stempel". Dengan setengah sadar, saya minta di anterin ke tukang buat stempel. Tapi ternyata tukang stempelnya tutup, jadilah saya setengah "sakaw". Dan Ayah tercinta datang sebagai penolong! Dia mengambil sebuah penghapus kotak dan sebilah pisau. Diukirlah penghapus itu dengan nama ku, dan tralaaa...jadilah sebuah stempel dengan tulisan "Milik Shindu"...argghhh. Tapi tak satupun buku ku stempel dengan stempel itu....sory dad :D
Waktu kejadian: Lupa, kira-kira sih pas masih SMP.
11. Almamater yang ku cinta....
Lagi masih maba di Poltek ITS, rasanya sudah menjadi pemilik ITS, akhirnya membeli tempelan ITS dan menjahidnya di Jaket warna biru punya Uniska, akhirnya jadilah jaket ITS. Kemana-mana pake jaket itu, dan ketika kita lewat para gunduler maba ITS memberi hormat. Hahahahah
Akhirnya setelah berpindah tangan, lepak ini terus menemaniku sampai kelas 3 SMP. Jadi nemunya ini di SMP 259 Jakarta Timur. Nah pas kelas 3 SMP (177 Jaksel), my classmate, Nasikin, ngerobohin meja sampe lepak ku yang ada di kolongnya jatuh trus kegencet meja. Jadinya seperti yang terlihat sekarang, lepak itu penyok-penyok.
7. Printer Canon
Pertama kali aku ngeprint (sendiri) dalam hidup ku adalah dengan printer ini. Waktu itu ngeprint gambar yang dibuat dengan program DOS. Gambarnya hitam putih, bener primitif banget deh klo dibanding dengan sekarang. Waktu kejadian: Kelas 2 SMP 177.
8. Rader colongan
Satu lagi kisah hitam di hidup ku! Waktu kelas 2 SMP ada mata pelajaran Tata Busana alias jahit menjahit. Maka rader adalah tool yang penting untuk dimiliki. Kebetulan ada tugas yang harus dikerjakan dirumah, tapi gw ga punya rader!! Akhirnya timbul ide untuk "meminjam" rader punya sekolah untuk dibawa pulang. Dan ternyata "lupa" mengembalikan sampai sekarang :D
9. G-Shock
Saat itu lagi hot-hotnya jam GShock, akhirnya banyak siluman GShock muncul di pedagang-pedagang pinggir jalan di ps. Senen. Dah terbelilah jam GShock seharga 20ribu... dijual...di jual...
Waktu kejadian: Lupa, kira-kira sih pas masih SMP.
9. Kolektor Uang
Saya selama hidup ini memiliki beberapa kegilaan (seperti dalam novel Laskar Pelangi). Salah satunya adalah kegilaan pada mata uang asling dan ga umum. Kemarin waktu bongkar-bongkar peti harta karun, saya ga menemukan koleksi lengkapnya. Kemana yah?? Yang ditemukan hanya uang-uang diatas. Tapi lumayan lah, antik untuk jaman sekarang.
10. Stempel Kerajaan
Nah kali ini, saya kena kegilaan nomor 20, "Tergila-gila dengan Stempel". Dengan setengah sadar, saya minta di anterin ke tukang buat stempel. Tapi ternyata tukang stempelnya tutup, jadilah saya setengah "sakaw". Dan Ayah tercinta datang sebagai penolong! Dia mengambil sebuah penghapus kotak dan sebilah pisau. Diukirlah penghapus itu dengan nama ku, dan tralaaa...jadilah sebuah stempel dengan tulisan "Milik Shindu"...argghhh. Tapi tak satupun buku ku stempel dengan stempel itu....sory dad :D
Waktu kejadian: Lupa, kira-kira sih pas masih SMP.
11. Almamater yang ku cinta....
Lagi masih maba di Poltek ITS, rasanya sudah menjadi pemilik ITS, akhirnya membeli tempelan ITS dan menjahidnya di Jaket warna biru punya Uniska, akhirnya jadilah jaket ITS. Kemana-mana pake jaket itu, dan ketika kita lewat para gunduler maba ITS memberi hormat. Hahahahah
2 komentar:
Koq keyboard yang kamu pukul dan banting kalo lagi stress itu gak diupload?
NB: ada temenku yang mo pinjem batunya, lagi belet ngeseng...
Hmm sopo iki..siro yo hhehehhe
Posting Komentar